JAKARTA– PT Pertamina Power Indonesia (PPI), anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang power berbasis gas/LNG dan energi baru terbarukan, melakukan strategic partnership dengan PT Indonesia Power (IP), anak perusahaan PT PLN (Persero).

Kedua pihak bersepakat membentuk joint venture di bisnis kelistrikan dan terkait lainnya, baik dalam bidang operation & maintenance (O&M) maupun sebagai pengembang independent power producer (IPP) berbasis gas/LNG dan energi baru terbarukan, baik untuk di dalam maupun luar negeri.

Ginanjar, Presiden Direktur PPI, mengatakan kerja sama kedua anak perusahaan BUMN ini merupakan perwujudan mimpi untuk mengoptimalkan human capital Indonesia sekaligus meningkatkan expertise dan capabilities anak bangsa.

“Sebagai perusahaan nasional, tentunya hal ini menjadi kewajiban moral kami untuk selalu melakukan percepatan proses transformasi technology, knowledge dan skill, serta peningkatan expertise, dan capabilities agar bangsa Indonesia bisa mandiri. Bisnis kelistrikan merupakan teknologi yang tentunya sangat bisa ditangani sendiri oleh anak bangsa,”ujar Ginanjar dalam keterangan tertulis yang diterima Dunia-Energi, Kamis (3/10) malam.

Ahsin Sidqi, Direktur Utama Indonesia Power, menambahkan dengan pengalamannya yang luas dan jam terbang yang tinggi dalam bidang O&M pembangkit listrik, akan memberikan jaminan operasional yang andal dan nilai tambah berupa competitiveness, bagi proyek-proyek pembangkit yang saat ini sedang dikembangkan oleh PPI, dan tentunya proyek-proyek yang akan dikembangkan bersama.

“Bagi IP, hal ini selain menjadi ajang untuk mengintroduksi ekspertise yang sudah dimilikinya, juga merupakan kesempatan yang baik untuk mengembangkan expertise IP di proyek pembangkit dengan skala lebih besar dan teknologi terkini yang terus berkembang yang tentunya akan menjadi kebanggan bangsa,” katanya.

PPI saat ini melaksanakan pengembangan pembangkit listrik, di antaranya pembangkit listrik bertenaga gas dan uap (PLTGU) Jawa-1 1.760 MW yang dalam tahap konstruksi dan akan mulai beroperasi pada 2021, PLTGU Bangladesh 1.200MW yang sedang dalam tahap pengembangan, pembangkit listrik bertenaga surya (PLTS) Badak 4MW, pembangkit listrik bertenaga biogass (PLTBG) Sei Mangkei 2.4MW, serta proyek-proyek pembangkit listrik energi terbarukan dan energy creative lainnya, termasuk electric vehicle dengan beberapa first class partners.

Ginanjar menyampaikan kerja sama pengelolaan proyek-proyek melalui sinergi kedua anak perusahaan BUMN tersebut, bukan hanya memberikan keuntungan dalam pengembangan human capital dan teknologi expertise saja, namun juga memberikan keuntungan ekonomis yang di-create oleh terjadinya Indonesian circulated capital flow, yang pada akhirnya akan memberikan economic multiplier effect. (RA)