JAKARTA – PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dipastikan akan memasok batu bara ke perusahaan listrik asal Thailand, Electricity Generating Authority of Thailand (EGAT), selama 20-25 tahun. Garibaldi Thohir, Presiden Direktur Adaro, mengatakan pasokan batu bara Adaro nantinya akan digunakan sebagai bahan bakar energi pembangkit listrik EGAT.

“EGAT itu BUMN di Thailand yang bergerak di sektor kelistrikan. Mereka akan bangun PLTU di wilayah selatan yang kebetulan dekat dengan Indonesia,” ujar Garibaldi di Jakarta, Rabu (26/4).

Thailand diketahui membutuhkan batu bara mencapai 25 juta hingga 35 juta ton per tahun. Kebutuhan ini hampir sama dengan Malaysia dan Filipina. Transaksi ini dinilai akan mendukung strategi jangka panjang untuk mengamankan suplai energi Thailand.

Menurut Garibaldi, EGAT juga meminta security supply batu bara untuk 20-25 tahun ke depan.

“EGAT sudah 10 tahun cari partner untuk supply batu bara, akhirnya mereka menilai Adaro adalah mitra terbaik mereka,” kata dia.

Disisi lain, Adaro Energy telah merampungkan penjualan saham Adaro Indonesia sebesar 11,53% kepada EGAT melalui skema penerbitan saham baru (rights issue) pada November 2016. Dengan begitu, Adaro mendapatkan dana segar senilai US$ 325 juta atau setara Rp 4,35 triliun.

Dana yang dihimpun dari hasil penerbitan sebanyak 57.857 saham baru (rights issue) tersebut akan dibayarkan EGAT secara bertahap.

Transaksi tersebut berlaku efektif dengan perolehan persetujuan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Selain itu, Adaro Indonesia juga mengantongi bukti penerimaan pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, dan EGAT telah memenuhi seluruh persyaratan dan kondisi yang disepakati.(RA)