BANDAR LAMPUNG – PLN Nusantara Power (PLN NP) melalui anak usahanya, PLN NP Services meresmikan Unit Produksi Biomassa Bandar Lampung (UPBBL). Fasilitas ini menjadi pabrik biomassa pertama di Indonesia yang dilengkapi dengan teknologi Rotary Dryer, yang mampu menghasilkan biomassa berkualitas tinggi untuk mendukung program co-firing PLTU di wilayah Sumatera.
Peresmian UPBBL yang berlokasi di Jalan Lintas Sumatera KM.15, Tarahan, Lampung ini dihadiri oleh Direktur Operasi Pembangkitan Batu Bara PLN NP M. Irwansyah Putra, Direktur Utama PLN Nusantara Power Services Jakfar Sadiq, Komisaris Utama PLN NP Setvices Suwarno, serta Manajer PLN NP UP Tarahan Suwarno.
Dengan kapasitas produksi hingga 70 ton biomassa per hari atau sekitar 23.100 ton per tahun, UPBBL bakal jadi sumber pasokan biomassa berkelanjutan, berkualitas, dan berkelanjutan. Hasil produksi biomassa ini akan digunakan untuk mendukung co-firing di sejumlah PLTU, termasuk UP Tarahan.
Keunggulan utama unit ini terletak pada mesin Rotary Dryer, yang mampu menurunkan kadar air (moisture) hingga 20% lebih baik dibanding metode konvensional. Teknologi ini menghasilkan woodchip berkualitas dengan Gross Calorific Value (GCV) di atas 3.500 kCal/kg.
Selain manfaat lingkungan, keberadaan UPBBL juga membawa dampak sosial-ekonomi positif bagi masyarakat sekitar. Sebanyak 90% tenaga kerja di unit ini berasal dari warga lokal, sementara bahan baku kayu sepenuhnya dipasok dari wilayah sekitar seperti Bergen, Tanjung Bintang, Way Kanan, Mesuji, dan Ogan Komering Ilir (OKI).
Ruly Firmansyah, Direktur Utama PLN Nusantara Power, menegaskan bahwa peresmian unit ini merupakan bukti nyata komitmen perusahaan dalam mewujudkan pembangkitan hijau dan berkelanjutan.
“PLN Nusantara Power terus berinovasi dalam memperkuat ekosistem energi bersih di Indonesia. Kehadiran UPBBL bukan hanya menambah kapasitas pasokan biomassa untuk co-firing, tetapi juga menjadi simbol kemandirian energi daerah melalui pemberdayaan sumber daya dan tenaga kerja lokal. Langkah ini adalah bagian dari upaya besar kami menuju target Net Zero Emission 2060,” ungkap Ruly.
Sementara itu, M. Irwansyah Putra, Direktur Operasi Pembangkitan Batu Bara PLN NP, mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam terwujudnya proyek ini.
“Berdirinya UPBBL menandai bertambahnya infrastruktur hijau di lingkungan PLN Nusantara Power Group sekaligus memperkuat rantai pasok biomassa nasional. Inisiatif ini sangat penting untuk mendorong transisi energi menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan,” ujarnya.
Pada 2024, PLN NP berhasil memproduksi 69 GWh listrik hijau, dengan penerapan co-firing biomassa sebesar 1,57% dari total kapasitas pembangkit.
Dengan beroperasinya UPBBL, kontribusi ini diproyeksikan meningkat signifikan di tahun-tahun mendatang. UPBBL juga berpotensi menyumbang penurunan emisi karbon sebesar 12,7 juta kilogram CO₂ per tahun, sekaligus menghemat 3,36% konsumsi batu bara PLTU Tarahan, setara 14,05% kontribusi co-firing.
Jakfar Sadiq, Direktur Utama PLN NP Services, turut menyampaikan komitmennya untuk memastikan operasional UPBBL berjalan optimal.
“Kami berharap dukungan penuh dari PLN Nusantara Power agar UPBBL dapat beroperasi secara efisien dan terus menghadirkan biomassa berkualitas bagi PLTU di wilayah Sumatera,” kata Jakfar. (RI)





Komentar Terbaru