JAKARTA – PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) memastikan keberlangsungan bisnis tetap terjaga, dengan memanfaatkan sumberdaya alam yang ada secara bertanggung jawab dan memastikan lingkungan hidup di sekitarnya senantiasa terjaga.

Hilmi Panigoro, Direktur Utama Medco Energi, menjelaskan perusahaan yakin kelangsungan bisnis MedcoEnergi dapat terus dipertahankan untuk generasi yang akan datang, dan secara tidak langsung juga mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam menangani pemanasan global akibat perubahan iklim.

Sebagai bentuk komitmen MedcoEnergi dalam menangani pemanasan global akibat perubahan iklim, Perusahaan mencanangkan Strategi Perubahan Iklim dengan komitmen mencapai net zero untuk emisi Cakupan 1 dan 2 pada 2050, dan Cakupan 3 pada 2060.

“Komitmen ini merupakan bagian dari peta jalan pembangunan bisnis berkelanjutan MedcoEnergi sejak 2017,” kata Hilmi di Jakarta, Rabu (7/6).

Salah satu upaya yang dilakukan oleh MedcoEnergi dalam mencapai net zero emisi ini adalah dengan melakukan transisi energi menuju energi rendah karbon yang terjangkau.

Menurut Hilmi, transisi energi tentu melibatkan penerapan teknologi baru hingga isu sosial, ekonomi, serta lingkungan. “Oleh karena itu, MedcoEnergi melakukan pendekatan terhadap keberkelanjutan bisnis dengan berpedoman pada tiga pilar utama, Kepemimpinan dari dan oleh Pekerja Kami, Pengembangan Sosial dan Lingkungan Hidup, serta Pemberdayaan Masyarakat Lokal,” jelas Hilmi.

Hilmi menyatakan salah satu langkah Perusahaan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) adalah dengan mengurangi penggunaan energi dan meningkatkan efisiensi aset. Hal ini tercermin dalam pencapaian berbagai inisiatif pengurangan emisi GRK (flaring) di aset-aset pada 2022, dengan estimasi pengurangan mencapai 96.000 tCO2e/tahun.  “MedcoEnergi juga menjajaki peluang pemanfaatan teknologi terkini untuk pengurangan dan offsetting melalui penangkapan karbon,” ujar dia.

Pada 2022, Perusahaan telah mencapai lebih dari 90% Sustainability Goals & KPIs (Tujuan dan Sasaran Keberlanjutan) yang ditetapkan sejak 2018. Perusahaan juga berhasil menurunkan 19% emisi GRK Cakupan 1 dan 2, dan 18% emisi metana dari base year 2019, serta mencapai 23% bauran energi terbarukan.

“Perusahaan berkeyakinan dengan terus menerapkan Strategi Perubahan Iklim dan melakukan transisi energi, MedcoEnergi dapat terus meningkatkan pertumbuhan usaha, mempertahankan keberlanjutan bisnis, berkontribusi pada penurunan emisi yang dicanangkan Pemerintah Indonesia, serta memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia,” jelas Hilmi.

Sepanjang lima tahun terakhir, MedcoEnergi kata dia terus meningkatkan kinerja keberlanjutan bisnisnya dalam pengelolaan lingkungan, manajemen sosial, pemberdayaan masyarakat lokal, kesehatan dan keselamatan kerja, serta tata kelola, sehingga meraih berbagai pencapaian signifikan di akhir 2022.

Sejalan dengan kemajuan implementasi perubahan iklim dan transisi energi. MedcoEnergi juga mengedepankan program pengembangan masyarakat yang berkesinambungan demi terciptanya masyarakat mandiri di wilayah sekitar daerah operasinya.  Selain itu, di tahun 2019, Medco E&P Natuna mendapatkan sertifikasi ISO 37001:2016 ABMS, yang merupakan sertifikasi pertama diberikan kepada perusahaan minyak dan gas di Indonesia. Medco Power menjadi perusahaan ketenagalistrikan pertama di Indonesia yang meraih sertifikasi ISO 37001:2016 Procure to Pay di tahun 2020.

Selain itu Medco juga mendapat pengakuan dari lembaga pemeringkat ESG internasional di akhir tahun 2022.  Peringkat ESG MSCI Perusahaan meningkat tiga level dari B di 2018 menjadi A menggunakan skala dari CCC (laggard) ke AAA (leader). Sedangkan, nilai risiko Sustainalytics membaik dari 49,9 pada 2019 menjadi 36,7. MedcoEnergi juga meraih peningkatan nilai CDP (Carbon Disclosure Project), yaitu dari C pada 2021 ke B pada 2022, lebih tinggi dari rata-rata pencapaian di Asia dan sektor ekstraksi dan migas. MedcoEnergi terdaftar di IDX LQ45 sebagai Low Carbon Leaders pada November 2022.