JAKARTA – PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) Tbk, perusahaan terafiliasi PT Pertamina (Persero),  membidik peluang untuk meningkatkan pasokan gas di wilayah Yogyakarta melalui peningkatan infrastruktur dan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan para pelanggannya terutama dari sektor pariwisata dan usaha kecil menengah.

Gigih Prakoso, Direktur Utama Perusahaan Gas Negara, mengatakan saat ini PGN mendorong anggota Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Kota Yogyakarta dan sejumlah usaha UMKM untuk menggunakan gas bumi dalam operasionalnya. Dari hasil evaluasi yang dilakukan, penggunaan gas bumi terbukti lebih efisien dan memberikan banyak manfaat dalam meningkatkan daya saing anggota PHRI di nasional dan UMKM yang telah memanfaatkan gas bumi sebagai energi dioperasional mereka seperti halnya salah satu produsen bakpia di Yogyakarta.

“Kami akan semakin bersemangat untuk terus membangun berbagai infrastruktur gas di kota yang bersejarah ini. Dengan dukungan dari bapak Walikota Yogyakarta, kami optimis dapat mendukung terwujudnya program Smart City yang berbasis pada energi baik gas bumi,” kata Gigih di Jakarta, Selasa (3/9).

PGN baru saja menandatangani nota kesepahaman dengan pemerintah kota Yogyakarta dalam penyediaan infrastruktur dan pemanfaatan gas bumi di kota sebagai bagian dari program smart city.

Gigih menuturkan kerjasama dengan Pemkot Yogyakarta merupakan bagian dari strategi jangka panjang PGN untuk memperluas pemanfaatan gas bumi di wilayah-wilayah yang belum terjamah energi baik gas bumi.

Melalui kerjasama dengan Pemkot Yogyakarta, PGN berharap akan lebih banyak masyarakat dan pelaku usaha yang dapat menikmati manfaat gas bumi sebagai energi yang ramah lingkungan, efisien dan diproduksi di dalam negeri.

“Kami menyampaikan terima kasih atas pilihan Pemkot Yogyakarta terhadap penggunaan gas bumi dalam menunjang program smart city di Yogyakarta,” ujar Gigih.

PGN saat telah mengembangkan layanan PGN 360 Degree Integrated Solution untuk mengoptimalkan layanan pelanggan. Melalui layanan ini PGN memberikan layanan penggunaan gas bumi dari hulu hingga hilir. Seperti, menyediakan gas bumi dalam bentuk Compressed Natural Gas (CNG), jaringan pipa gas bumi dan LNG yang tersebar di berbagai kota.

Saat ini subholding gas dibawah PT Pertamina (Persero) juga sedang membangun berbagai infrastruktur di berbagai daerah seperti membangun jaringan pipa distribusi sepanjang 500 km, pipa transmisi 528 km, tujuh Liquified Natural Gas (LNG) filling station untuk truk / kapal, lima FSRU, 3,59 juta sambungan rumah tangga, dan 17 LNG guna mensuplai kebutuhan berbagai segmen konsumen.

PGN juga akan mendukung terwujudkan program Pemerintah membangun jaringan gas (Jargas) sebanyak 4,7 juta sambungan hingga tahun 2025. Dimana tahun ini PGN menargetkan mampu membangun 78.216 sambungan. Saat ini PGN sedang dalam penyelesaian proyek pipa gas dari Gresik ke Semarang sepanjang 267 km.

“Kita harapkan jaringan tersebut selain memasok gas ke PLTGU Tambak Lorok di Semarang juga akan mengalirkan gas ke berbagai segmen pasar di Jawa Tengah dan juga Yogyakarta. Harapan kami gas bumi PGN akan semakin menciptakan pemerataan ekonomi sebagaimana komitmen dan tujuan Pemerintah,” kata Gigih.

Untuk mengembangkan program smart city yang sekarang banyak dilakukan sejumlah daerah, PGN juga memiliki jasa layanan di bidang jasa telekomunikasi dan ICT, yaitu PT PGN Telecommunication Nusantara (PGASCOM).

Drs. H. Haryadi Suyuti, Walikota Yogyakarta menuturkan penggunaan gas bumi yang terbukti ramah lingkungan, efisien dan aman, diharapkan akan semakin meneguhkan Yogyakarta sebagai kota nyaman huni dan pusat pelayanan jasa yang berdaya saing kuat untuk keberdayaan masyarakat dengan berpijak pada nilai keistimewaan.

“Progam Smart City merupakan salah satu prioritas Pemkot Yogyakarta untuk menciptakan kota ini agar semakin nyaman huni, sehingga wisatawan dapat berlama-lama tinggal di Yogyakarta. Hal ini tentu akan menjadi salah satu pendorong ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Yogya,” jelas Haryadi.

Dia pun berjanji akan mendorong terciptanya perizinan yang memberi kemudahan pembangunan infrastruktur gas dibangun di Yogyakarta. Haryadi juga menyatakan, pemanfaatan gas bumi di Yogyakarta juga merupakan bagian dari komitmen Pemkot untuk mengurangi ketergantungan pada energi impor, baik minyak bumi maupun elpiji yang selama ini dikonsumsi masyarakat dan pelaku usaha.

“Kami juga ingin mengajak agar masyarakat Yogyakarta tidak memperbesar penggunaan energi impor. Dengan meluasnya pemanfaatan gas bumi, sesungguhya kita juga ikut serta dalam menciptakan kemandirian energi nasional. Itu yang harus terus kita perjuangkan,” kata Haryadi. (RI)