JAKARTA – PT Timah Tbk (TINS) mematok target produksi bijih timah pada 2021 hanya sebesar 30 ribu ton per tahun. Target tersebut jauh dibawah realisasi tahun lalu 39.757 ton yang sebenarnya juga turun jauh sebesar 51,79% jika dibanding dengan produksi 2019 yang mencapai 82.460 ton.

Wibisono, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Timah, mengatakan produksi tahun ini akan berpengaruh dengan adanya dinamika perolehan dan akuisisi bijih timah.

“Kami berharap untuk mendapatkan produksi bijih timah tersebut minimal 30 ribu ton per tahun. Nah, berkaitan dengan jumlah logamnya, karena kan kita kelola inventory yang ada atau slek terak itu nantinya jumlah produksi logam sebesar 34 ribu. Rencana penjualan 31 ribu ton,” ungkap Wibisono dalam konferensi pers virtual, Selasa (6/4)

Wibisono mengatakan Timah optimistis di tengah perbaikan pasar global sehingga mentargetkan bisa membukukan laba di tahun ini.

Menurut dia, tahun ini untuk bisa mencetak laba ada beberapa strategi yang dilakukan perusahaan. Pertama, efisiensi. Kedua, perusahaan juga terus berkomitmen untuk melakukan pembayaran utang secara bertahap. Ketiga, Timah juga mendorong anak usaha untuk bisa memberikan kontribusi positif.

“Kami optimistis dengan beberapa perbaikan juga efisiensi dan mengoptimalkan kinerja anak usaha, kami targetkan laba di tahun ini,” ujar Wibisono.

Sementara itu, Purwoko, Direktur Niaga Timah menyatakan bahwa optimisme gairah peningkatan harga komoditas timah mulai terlihat di awal tahun ini. Kondisi itu diharapkan bisa terus berlanjut sehingga kinerja keuangan perusahaan juga bisa terdongkrak.

“Permintaan mulai meningkat. Harga juga sejalan dengan permintaan. Kenaikan harga signifikan di Februari 2021 dan hari ini,” ungkap Purwoko.

Mulai ditemukan dan digunakannya vaksin Covid-19 juga diharapkan menjadi pemicu peningkatan ekonomi dan permintaan terhadap timah.

“Kedepan dengan perbaikan ekonomi global terkait dengan ditemukan vaksin dan pulihnya beberapa negara, ekonomi dunia juga tumbuh positif sejalan dengan permintaan logam timah. Kami optimis dengan beberapa perbaikan, kami targetkan laba di tahun ini,” kata Purwoko.

Dari sisi pengembangan anak usaha, kata Wibisono perusahaan punya anak usaha yang bergerak di bidang batu bara dan industri Timah. Untuk anak usaha sendiri, kata Wibisono tahun ini akan memproduksi 500 ribu hingga 750 ribu ton batubara dengan kalori 6.200.

“Jadi, harapannya dengan adanya penopang di anak perusahaan. Batubara, maupun di timah maupun timah industri dan TKPP kita utilize untuk memberikan kontribusi positif di 2021 ini,” kata Wibisono.(RI)