JAKARTA – PT Pertamina Hulu Energi (PHE), anak usaha PT Pertamina (Persero) di sektor hulu menargetkan peningkatan kinerja operasional, baik untuk produksi minyak maupun gas pada 2020.

Meidawati, Direktur Utama PHE, mengatakan untuk tahun depan peningkatan produksi migas akan ditopang dari peningkatan kegiatan pengeboran sumur-sumur pengembangan hampir lebih dari 45%.

“Target PHE dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP)  2020, produksi minyak sebesar 84 ribu barel per hari (bph) dan gas 822 juta kaki kubik per hari (MMSCFD),” kata Meidawati kepada Dunia Energi, Selasa, (3/12).

Target tersebut lebih tinggi dibanding proyeksi produksi tahun ini sebesar 78 ribu bph minyak dan 802 MMSCFD gas.

Untuk jumlah pengeboran sumur pengembangan tahun depan ditargetkan mencapai 51 sumur atau diatas target penyelesaian pengeboran sumur tahun ini sebanyak 43 sumur. Realisasi pengeboran hingga Oktober baru 39.

Kerja ulang sumur atau work over tahun depan juga direncanakan meningkat. Hingga Oktober 2019, pengerjaan ulang sumur baru mencapai 39 dan target hingga akhir tahun sebanyak 47 sumur. Untuk tahun depan ditargetkan bisa mencapai 50 sumur.

Pengeboran sumur eksplorasi juga meningkat. Tahun ini ditargetkan hanya selesai lima sumur pengeboran eksplorasi. “Bor eksplorasi (tahun depan) enam sumur,” kata Meidawati.

Lebih lanjut ia menuturkan beberapa tantangan sudah dipetakan manajemen tahun depan yang berpotensi bisa menjadi ganjalan untuk memenuhi target operasional. Misalnya saja dari sisi harga minyak dunia yang diperkirakan masih akan tertekan akibat melimpahnya pasokan minyak dunia.

Dari sisi gas, harganya juga diperkirakan masih akan rendah. “Dari sisi fluktuasi harga minyak karena supply lebih besar dari demand.  Perubahan pasar gas atau LNG berpotensi membuat penurunan harga gas secara global,” kata Meidawati.(RI)