JAKARTA – Pertamina International Shipping (PIS), Subholding Integrated Marine Logistics (SH IML), berupaya memperkuat posisi dalam penerapan Environmental, Social dan Governance (ESG), yang tengah menjadi perhatian global termasuk Indonesia seiring dengan terjadinya perubahan iklim di dunia. Sejalan dengan ekpansi bisnisnya, PIS turut mendukung penerapan ESG dengan menghadirkan beberapa teknologi kapal yang ramah lingkungan (Green Shipping).

PIS berkomitmen tinggi untuk mendukung konsep pembangunan berkelanjutan dengan menghadirkan beberapa teknologi kapal yang ramah lingkungan (Green Shipping) seperti Stern Tube Air Seal Type untuk menghindari kebocoran bahan bakar kapal, Oily Water Separator (OWS) untuk memisahkan air dengan minyak dalam mencegah pencemaran. Hal ini merupakan bentuk kontribusi PIS dalam mewujudkan Green Shipping Company, Green Operation, Green Cargo, Green Port, dan Green Storage untuk dapat bersaing secara global dan mewujudkan visi perusahaan menjadi Asia’s Leading Shipping Company.

I Putu Puja Astawa, Direktur Armada PIS, mengatakan untuk mewujudkan PIS sebagai SH IML menjadi Green Shipping Company maka diperlukan peran serta direktorat armada dari pembangunan kapal milik baru yang menerapkan konsep Eco Ship Design yang berguna untuk mengurangi emisi gas buang dengan menerapkan penggunaan bunker Low Sulphur Fuel Oil (LSFO) dan Scrubber di atas kapal.
“Sudah diterapkan pada dua kapal VLCC, yaitu Pertamina Pride dan Pertamina Prime dan untuk proyek pembangunan Kapal Milik baru selanjutnya,” kata Putu, Kamis(18/11).

Selain itu, PIS juga berupaya untuk menurunkan emisi gas buang untuk kapal eksisting dengan cara menurunkan konsumsi bunker melalui program retrofit penggunakan boiler menjadi electromotor.

Komitmen untuk menurunkan emisi gas buang terus dilakukan dengan menghitung Energy Efficiency Existing Index (EEXI) dimana sudah dilakukan kajian terhadap 31.6% Kapal Milik atau setara dengan 30 kapal dari 95 Kapal Milik yang dikelola. Wujud improvement yang dapat dilakukan antara lain dengan menerapkan Engine Power Limit (EPL), Eco Steaming serta penggunaan bunker Low Sulphur. Target reduce cargo intensity setidaknya 40% pada tahun 2030 dan 70% pada tahun 2050, nilai ini dibandingkan carbon intensity pada tahun 2008.

Wujud perusahaan terhadap implementasi Green Shipping juga dihadirkan dengan upaya regenerasi kapal milik yang telah dilakukan sesuai dengan MARPOL dari PERMENHUB 29 Tahun 2014 terkait Pengoperasian Kapal Single Hull yang tidak lebih dari 1 Juli 2026 dengan menyusun road map terhadap 21 kapal milik berjasa yang diharapkan akan digantikan dengan pembangunan kapal baru atau pembelian second hand guna meningkatkan performa kapal milik dari aspek operasional dan finansial.

Arief Sukmara, Corporate Secretary PIS, berharap setiap bentuk kontribusi Go Green perusahaan dalam penyelerasan pilar Pertamina, dapat memberikan manfaat secara luas baik kepada perusahaan dan masyarakat sekitar. “Sehingga upaya-upaya tersebut secara langsung dapat mendukung keselarasan pelaksanaan kegiatan bisnis sebagai Subholding Integrated Marine Logistics yang mengedepankan aspek ESG,” ujar Arief.(RA)