JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperpanjang kontrak Energy Equity Epic (Sengkang) Pty Ltd untuk mengelola Blok Sengkang hingga 2042. Tidak hanya itu, Energy Equity juga sepakat untuk turut menggarap Blok Karaeng yang berdekatan dengan  Sengkang.

Arcandra Tahar, Wakil Menteri ESDM, mengatakan pemerintah memberikan usulan kepada kontraktor untuk memperluas kegiatan eksplorasi. Apalagi Blok Karaeng sudah memiliki data terbaru karena pernah disiapkan sebagai salah satu blok yang dilelang pemerintah pada tahun ini.

Usulan pemerintah tersebut disambut positif manajemen Energy Equity yang sepakat untuk melakukan kegiatan  tidak hanya di Sengkang tapi juga di Karaeng setelah kontrak baru berlaku nanti.

“Kami kasih usul, sarankan ternyata diterima. Mereka sanggup untuk melakukan eksplorasi di Karaeng, makanya Komitmen Kerja Pasti (KKP) juga naik,” kata Arcandra ditemui di Kementerian ESDM Jakarta, Selasa (4/12).

Nilai komitmen pada awalnya disepakati sebesar US$60 juta, namun dengan kesepakatan yang akan dituangkan dalam term and condition kontrak baru nanti nilainya meningkat menjadi US$88 juta.

Djoko Siswanto, Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, mengatakan tidak hanya nilai KKP yang meningkat dalam kesepakatan baru juga terjadi peningkatan signature bonus atau bonus tanda tangan yang semula hanya US$10 juta menjadi US$12 juta. Negosiasi bonus tanda tangan dan komitmen kerja pasti inilah yang menyebabkan butuh waktu lebih  untuk penandatanganan kontrak baru Blok Sengkang.

“Makanya perlu waktu lebih negosiasi, tapi kan bagus hasilnya. Kami jadi dapatkan lebih US$ 2 juta. Tadinya US$ 10 juta jadi dapat US$ 12 juta,” ungkap Arcandra.

Blok Sengkang berlokasi di Provinsi Sulawesi Selatan dan memiliki wilayah kerja seluas 2,925.23 km dengan masa kontrak sampai dengan 24 Oktober 2022. Energy Equity EPIC (Sengkang) Pty. Ltd. mempunyai cadangan gas terbukti sebesar 800 BCF (billion cubic feet) dan memiliki sumberdaya 2 TCF (trillion cubic feet).

Produksi gas rata rata Blok Sengkang periode  Januari hingga Juli 2018 sekitar 32 juta kaki kubik per hari (mmscfd).

Arcandra mengatakan, Blok Karaeng menjadi bagian cukup penting dalam kesepakatan  karena diyakini memiliki potensi menjanjikan. Apalagi basin kedua blok terhubung sehingga diperkirakan potensi cadangan migas juga bisa ditemukan.

Energy Equity akan segera mengajukan kajian guna melanjutkan tahapan joint study di Karaeng. Sementara untuk kontrak Blok Sengkang akan ditandatangani paling lambat pada pekan depan.

“Blok Karaeng perlu diproses lebih lanjut atau seismik lanjutan dan penambahan data. Kontrak paling lambat minggu depan,” tandas Arcandra.(RI)