JAKARTA – Terminal LPG Tanjung Sekong melakukan inovasi yang diklaim mampu mengurangi konsumsi listrik dalam upaya mendukung program efisiensi energi yang berdampak positif terhadap lingkungan.

Terminal LPG Tanjung Sekong yang dikelola oleh PT Peteka Karya Tirta (PKT), anak usaha dari PT Pertamina International Shipping (PIS), menerapkan inovasi yang menjadi pioneer dalam perubahan mekanisme operasional dimana sebelumnya menggunakan dua pompa dan menghasilkan daya lebih besar kini bisa menjadi satu pompa.

“Metode pengurangan penggunaan listrik pada pompa Bog Condensate ini dilakukan dengan modifikasi jalur pipa,” ungkap Hari Purnomo, Direktur Utama PT Peteka Karya Tirta (PKT), Rabu (16/3).

Modifikasi dilakukan di jalur pipa BOG yang menuju tangki timbung LPG mix, sehingga proses pemindahan LPG cair jaraknya lebih menjadi lebih dekat dan bisa dilakukan dengan satu unit pipa.

Efisiensi energi dengan penggunaan satu unit pipa ini pun mampu menghasilkan penghematan sebesar 108.000 kWh/tahun atau sebesar Rp85,518 juta sesuai dengan hitungan tarif listrik yang berlaku.

Terminal LPG Tanjung Sekong berperan dalam pendistribusian Gas LPG kepada pelanggan di Regional Jawa Bagian Barat (meliputi provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten).

Beroperasi penuh selama 24 jam setiap hari, penggunaan listrik di terminal LPG Tanjung Sekong terhitung cukup besar yakni rata-rata mencapai 57.362 kWh/bulan.

Salah satu konsumsi listrik paling besar di komplek terminal LPG adalah di area operasional plant refrigated LPG, di mana area ini memiliki sarfas operasional seperti Bog, Sea water pump, dan electrical transfer pump yang kebutuhan listriknya tinggi.(RA)