JAKARTA– Tambang Grasberg di Papua yang dikelola PT Freeport Indonesia (PTFI) memberi kontribusi 33,38% atau US$ 6,2 miiar total pendapatan Freeport-McMoRan Copper tahun 2018 sebesar US$ 18,6 miliar. Kontribusi tambang Grasberg itu naik 29,8% ke Freeport-McMoRan dibandingkan 2017 yang tercatat US$ 4,89 miliar atau total konsolidasi US$ 16,4 miliar.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis di laman perusahaan, capaian pendapatan Freeport-McMoRan tu berasal dari penjualan tembaga yang mencapai 3,8 miliar pound, naik dari tahun sebelumnya miliar pound. Sementara penjualan emas mencapai 2,38 juta ounce, naik dari 1,56 juta ounce. Adapun penjualan molybendum turun menjadi 94 juta pound dar 95 juta pound.

Kontribusi pendapatan Freeport-McMoRan berasal dari tambang di Amerika Utara seperti Morenci, Bagdad, Saffd, Sieritta dan Miami d Arizona. Juga Chino dan Tyrone di New Meksiko. Pendapatan juga datang dari dua tambang tembaga perseroan di Amerika Selatan, yaitu Cerro Verde di Peru dan El Abra di Chile serta terakhir di tambang Grasberg yang dikelola PT Freeport Indonesia, perusahaan terafiliasi Freeport-McMoRan Copper.

Freeport McMoRan, perusahaan pertambangan salah satu lima besar di dunia, membukukan pendapatan sepanjang 2018 sebesar US$ 6,22 miliar atau setara Rp88,32 triliun (kurs Rp14.200 per dolar AS), naik dibandingkan realisasi pendapatan 2017 sebesar US$ 4,89 miliar dari tambang Grasberg. Kenaikan pendapatan tersebut ditopang oleh peningkatan produksi dan penjualan tembaga dan emas perseroan.

Dalam keterbukaan informasi di laman perseroan, manajemen Freeport-McMoRan menyatakan tambang Grasberg mencatatkan produksi tembaga pada 2018 sebesar 1,16 miliar pound, naik dibandingkan realisasi 2017 sebesar 984 juta pound. Sedangkan penjualan tembaga mencapai 1,13 miliar pound berbanding 981 juta pada 2017.

Sementara itu, produksi emas pada 2018 tercatat 2,416 juta ounce, naik dari 1,554 juta ounces pada 2017. Adapun penjuaan emas tercatat 2,366 juta ounces dibandingkan 2017 yang hanya 1,540 juta ounces.

PTFI adalah salah satu deposit tembaga dan emas terbesar di dunia di Grasberg. PTFI memproduksi konsentrat tembaga dan jumlah bear perak dan emas. Pada 21 Desember 2018, Freeport menuntaskan transaksi dengan Pemerintah indonesia mengenai hak tambang dan kepemilikan saham.

Penutasan transaksi terjadi setelah PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) membeli hak partisipasi Rio Tinto sebesar US$3,85 dan kepemilikan Freeport sebanyak 100% di PT Indonesia Papua Metal dan Mineral (sebelumnya Indocopper investama). Dari total dana yang dibayarkan Inalum sebesar US$3,85 miliar, Rio Tinto menerima US$3,5 miliar dan Freeport US$ 350 juta. Pada 2018, Rio Tinto membayarUS$ 107 juta ke Freeport untuk kas flow. Dengan demikian kepemilikan saham PTFI saat ini adalah 51,24 oleh PT Indonesia Papua Meta dan Mineral dan Freeport sebanyak 48,76%. (RA)