JAKARTA – Pelaksanaan uji coba distribusi Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kg diklaim berjalan mulus. Untuk itu kini uji coba dilanjutkan ke tahap berikutnya.

Ruddy Gobel, Kepala Unit Komunikasi dan Pengelolaan Pengetahuan Sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), mengatakan, mulai 2 Mei 2019 tahap kedua masa uji coba langsung digulirkan.

“Pada Mei ini sejumlah dana nontunai sebesar Rp25 ribu ditransfer dari bank ke dalam wallet penerima manfaat, sebagai penyaluran tahap kedua, di seluruh lokasi uji coba. Penerima manfaat dapat menggunakannya untuk kembali melakukan transaksi pembelian LPG 3 Kg di toko atau merchant LPG yang ikut dalam Uji Coba,” kata Ruddy di Jakarta, Kamis (2/5).

Para warga masyarakat penerima manfaat dapat menggunakan dana nontunai tersebut untuk transaksi hingga 15 Mei 2019. S

TNP2K sebelumnya telah melakukan penyaluran subsidi langsung nontunai tahap pertama dengan nilai Rp20 ribu. ” Jadi total dana subsidi Rp45 ribu per keluarga,” ujar Ruddy.

Lebih lanjut ia menuturkan pada uji coba tahap I tidak ditemukan kendala berarti, baik dari sisi konsumen atau masyarakat maupun dari toko yang ditunjuk melakukan transaksi non tunai. Karena itu uji coba tahap II langsung digelar.

“Secara umum mekanisme yang diujicobakan serta pilihan teknologi yang digunakan berlangsung dengan baik. Masyarakat penerima manfaat cukup mudah dalam melalukan transaksi pembelian. Penjual LPG juga dapat melakukan proses transaksi dengan lancar.” ungkap Ruddy.

Tahap I sudah dilakukan pada 22 April 2019, dimana dana sebesar Rp20 ribu sudah masuk ke rekening masing-masing rumah tangga yang berhak mendapat subsidi.

Ada tiga metode yang diujicobakan,  yakni dengan menggunakan e-voucher yang dikirimkan melalui SMS melalui Bank mitra BNI. Kedua menggunakan biometric dengan Bank mitra BRI, serta dengan menggunakan KTP-EL dan biometric melalui Bank Mitra Mandiri.

Tujuh kota jadi sasaran tempat pelaksanaan uji coba yakni di Bogor ada 13 toko, kota Kediri diikuti oleh 11 toko, lalu di Jakarta Utara sebanyak 94 toko, kota Bukittinggi sebanyak 14 toko, Gunung Kidul ada 11 toko, kota Tomohon diikuti oleh 12 toko dan Tangerang 17 toko.

Dalam data TNP2K jika memang uji coba disimpulkan berhasil maka mekanisme baru ini akan diterapkan secara nasional dengan menyasar 25,7 juta rumah tangga. Jumlah itu yang sudah disepakati antara pemerintah dan DPR.

“Tahapannya termasuk pengembangan kebijakannya, penyesuaian regulasi dan lain-lain, jumlah penerima subsidi LPG yg disepakati Pemerintah dan DPR sejumlah 25,7 Juta Rumah Tangga,” kata Ruddy.(RI)