JAKARTA- PT PLN (Persero), badan usaha milik negara di sektor energi terintegrasi,  menargetkan peningkatkan konsumsi listrik pada 2021, dengan strategi memperluas target cakupan konsumsi listrik ke segmen rumah tangga dan berinovasi ke segmen lain seperti dengan melistriki areal persawahan. PLN juga berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan ke pelanggannya.

Muhammad Ikbal Nur, Direktur Perencanaan Korporat PLN, mengatakan PLN memiliki catatan yang biasa disebut System Average Interruption Duration Index (SAIDI) atau durasi padam pelanggan PLN per tahun. Di luar itu, ada pula System Average Interruption Frequency Index (SAIFI) atau berapa sering rata-rata padam listrik konsumen dalam setahun. Dua hal ini menurutnya menjadi catatan PLN untuk meningkatkan kualitas ke konsumen.

Pada 2020 PLN mencatat tingkat durasi padam (SAIDI) yaitu 12,72 jam per pelanggan per tahun. Sedangkan untuk frekuensi (SAIFI) realisinya 9,2 kali per pelanggan per tahun. Demi memudahkan pelanggan PLN, saat ini sudah ada aplikasi bernama PLN Mobile. “Aplikasi ini menurutnya dapat memberikan kemudahan dalam membeli token, membayar tagihan listrik, mengubah daya, dan merekam konsumsi listrik di waktu-waktu sebelumnya, termasuk jika ada keluhan dari konsumen, pengaduan dapat dilakukan melalui aplikasi PLN Mobile” ujar Iqbal baru-baru ini.

Melalui aplikasi ini pelanggan PLN bisa mendapatkan kualitas layanan yang lebih baik lagi ke depannya. Di sisi lain, lanjut Iqbal, PLN memiliki kapasitas pembangkit listrik yang sangat mencukupi, bahkan akan ada tambahan pembangkit listrik lagi ke depannya. Dengan kondisi ini, PLN ingin mendorong pemanfaatan kompor listrik dan penggunaan mobil listrik. (DR)