JAKARTA – PT PLN (Persero) mengadakan uji coba kendaraan listrik dengan rute perjalanan dari Jakarta sampai ke Pulau Dewata, Bali. PLN telah meresmikan penambahan empat Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), yaitu SPKLU Rest Area Km 207 A Palikanci, SPKLU Rest Area 379 Batang, dan SPKLU Rest Area Km 519 A/B Sragen.

Dudy Purwagandi, Komisaris PLN,  mengungkapkan penggunaan kendaraan listrik seharusnya bisa lebih efisien dibanding kendaraan berbahan bakar fosil.

“Saya ingin mencoba menggunakan kendaraan listrik ini menuju Bali karena PLN sudah menyiapkan infrastruktur seperti SPKLU. Dari literatur dan infromasi yang ada penggunaan kendaraan listrik di dalam kota sangat efisien, sehingga saya ingin mencoba rute jarak jauh.” kata Dudy, Jumat (25/12).

Dudy yakin dari sisi biaya kendaraan listrik menawarkan biaya yang lebih murah dibandingkan kendaraan berbahan bakar minyak saat ini.

PLN berkomitmen untuk memberikan kenyamanan bagi pengguna Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) dengan memastikan penyediaan infrastruktur kelistrikan. Direncanakan hingga tahun 2025 mendatang, PLN akan membangun 2.400 SPKLU.

PLN akan terus mendukung implementasi Perpres No. 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.

“Saya sangat mengapresiasi atas komitmen dan dukungan Direksi PLN terhadap perkembangan mobil listrik di tanah air,” kata Dudy.

SPKLU di ruas tol Surabaya – Jakarta merupakan hasil kolaborasi antara PLN dan Jasa Marga. 4 SPKLU yang diresmikan yaitu, SPKLU Rest Area Km 207 A Palikanci, SPKLU Rest Area 379 Batang, dan SPKLU Rest Area Km 519 A/B Sragen.

Bob Saril, Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, menuturkan fasilitas SPKLU di empat titik ini disediakan PLN untuk memberikan rasa nyaman kepada para pengguna mobil listrik dan untuk mengakomodir kebutuhan pengisan baterai pada saat bepergian dari Jakarta ke Surabaya.

Dia menambahkan PLN ingin memberikan kenyamanan warga pengguna Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) dengan memastikan penyediaan infrastruktur kelistrikan melalui pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum.

Program KBLBB tersebut bertujuan untuk meningkatkan Ketahanan Energi Nasional dengan mengurangi ketergantungan impor BBM.

Keterbatasan jarak tempuh dan minimnya infrastruktur pengisian listrik, selalu menjadi kendala penggunaan mobil listrik saat ini, sehingga kebanyakan mobil listrik hanya dipakai di dalam kota saja.

“Dengan adanya 4 SPKLU baru di jalan tol Trans Jawa, maka akan lebih memudahkan orang berpergian dengan jarak yang jauh menggunakan mobil listrik,” kata Bob.(RI)