JAKARTA – PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) Group melakukan rebranding anak perusahaan, salah satunya yaitu Peteka Karya Gapura yang bergerak di bidang perdagangan, pengawakan, pengelolaan kapal, dan general services (jasa-jasa umum) kini berubah nama menjadi Pertamina Marine Solutions (PMSol).  Proses rebranding dan restrukturisasi bisnis berlangsung sejak pertengahan tahun 2021.  

Dwi Indra Kuntoadji, Direktur PMSol, mengatakan proses rebranding menjadi tahapan penyesuaian proses bisnis mengacu target yang telah ditetapkan.
“Dengan rebranding, sejumlah kegiatan operasional dalam bisnisnya, kini disesuaikan. Diharapkan terjadi perubahan yang mengarah pencapaian nilai tambah,” katanya, Rabu(26/10/2022).
 
Dwi Indra menjelaskan, sejumlah hal penunjang perubahan disesuaikan mulai dari penambahan divisi (unit) bisnis, penambahan sumber daya manusia (SDM) kompeten termasuk program upskilling atau training, termasuk sarana infrastruktur, dan peralatan kerja sesuai bidang usahanya yang diperluas. “Konsekuensi logis yang harus dilakukan adalah melakukan berbagai pelatihan (training) yang diprogram sebagai pemenuhan kompetensi dari pemetaan dan penyesuaian proses bisnis,” ujarnya.
 
Dwi Indra menekankan bahwa PMSol merupakan Perusahaan yang filosofinya memberikan solusi terbaik kepada pelanggan yang melaksanakan kegiatan operasi di pelabuhan, bertekad menjalankan sistem manajemen terbaik, sehingga dapat mendukung pelayanan operasional dengan lancar.
 
Menurut Indra, Ship Management merupakan bisnis yang prospeknya paling bagus. Di dalam kegiatan ini ada tujuh kegiatan usaha termasuk perawatan kapal, persiapan docking, perbaikan (reparasi) kapal dan jasa asuransi. Yang menarik dari kegiatan bisnis ini, bahwa tidak harus seluruh sub bisnis dilakukan oleh PMSol, namun dapat menjadi bidang yang dikolaborasi  melalui kerjasama strategis. Indra menambahkan ke depan PMSol harus mampu me-manage kapal selain kapal-kapal milik PTK dan Anak Usahanya.
 
 “Saat sudah menyandang nama Pertamina sebagai brand equity kami, maka sudah menjadi tantangan bagi perwira PTK atau PMSol.  Hal ini harus menjadi nilai plus dan pelecut, menghadapi tantangan yang ada di depan mata ini juga dikaitkan dengan permintaan pasar saat ini. Apalagi yang dikelola adalah armada kapal milik perusahaan lain, tantangannya lebih besar dibanding selama ini mengelola kapal-kapal milik PTK. Persaingan dalam pengelolaan (manajemen kapal) terlihat dari banyaknya perusahan ship management di Indonesia,” kata Dwi Indra.
 
Tahapan dalam Proses Rebranding
Dwi Indra menekankan kesiapan dari integritas administrasi dan perizinan menjadi keniscayaan. Hal ini sangat penting karena peran compliance yang menjadi pondasi strategi bisnis perusahaan. Disamping itu saat ini secara paralel PMSol memetakan dan menyesuaikan kompetensi para pekerja sesuai dengan rencana pengembangan yang ada di PMSol.
“Untuk itu kami tengah melakukan berbagai training baik untuk para pekerja laut dan darat, juga melaksanakan berbagai persiapan termasuk sistem, prosedur dan peraturannya,” ujar Dwi Indra.
 
Jenis pelatihannya disesuaikan dengan kondisi di lapangan, beradaptasi dengan berbagai sarana dan prasarana yang dimiliki PMSol yang berubah nama dari sebelumnya Peteka Karya Gapura. Sejumlah sarana yang dimiliki ada yang berupa peralatan inti, perangkat alat bantu kerja, termasuk juga sistem pendukung (support system). Termasuk juga perlu menyesuaikan dengan sistem digital yang saat ini sudah menjadi hal yang mutlak.
 
PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) merupakan anak usaha PT Pertamina International Shipping subholding Integrated Marine Logistics, yang menyediakan berbagai jenis jasa maritim terintegrasi. Perusahaan yang awalnya bernama PT Pertamina Tongkang ini didirikan pada 9 September 1969 dengan berganti nama menjadi PT Pertamina Trans Kontinental pada 29 November 2011. Hingga saat ini PTK mengelola 104 pelabuhan Pertamina serta 343 armada kapal.(RA)