JAKARTA – PT Darma Henwa Tbk (DEWA) membukukan pendapatan sebesar US$237,92 juta pada sembilan bulan 2019, naik 25,97% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar US$188,86 juta. Mayoritas pendapatan masih berasal dari jasa kontraktor batu bara.

“Proyek Batu Bara Bengalon memberikan pendapatan US$165,09 juta. Kemudian, pendapatan dari proyek Batu Bara Asam Asam tercatat sebesar US$60,84 juta. Dan proyek Batu Bara Satui menyumbang pendapatan sebesar US$10,22 juta,” ujar Balakrishnan Chandrasekaran, Chief Finance Office Darma Henwa, dalam paparan publik di Jakarta Selasa (3/12).

Seiring kenaikan pendapatan, Darma Henwa meraih US$17,31 juta, atau naik 162,2% dibanding sembilan bulan 2018   sebesar US$6,6 juta. Kenaikan terjadi karena persentase peningkatan pendapatan lebih tinggi dibanding persentase peningkatan beban pokok pendapatan.

Laba usaha Darma Henwa sampai dengan 30 September 2019 sebesar US$7,16 juta, atau naik 47,9% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$4,84 juta.

EBITDA sampai akhir September 2019 tercatat sebesar US$ 28,74 juta, atau naik 22,3% dibanding   periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 23,49 juta.

“Hingga September 2019, perseroan berhasil membukukan laba komprehensif sebesar US$1,19 juta atau meningkat 44,3% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 0,82 juta,” kata Balakrishnan.

Hingga September 2019, Darma Henwa membukukan total aset sebesar US$517,41 juta atau naik 24,64% dari posisi 31 Desember 2018 sebesar US$ 415,09 juta. Kenaikan total aset disebabkan karena adanya kenaikan aset lancar yaitu kas dan setara kas dan aset lancar lainnya yang berasal dari pinjaman bank.

Total liabilitas perseroan pada 30 September 2019 adalah sebesar US$285,40 juta atau naik sebesar 54,86% dibandingkan periode per 31 Desember 2018 yang sebesar US$ 184,29 juta.

“Kenaikan total liabilitas disebabkan karena adanya kenaikan utang bank yang digunakan untuk meningkatkan kinerja operasional perseroan,” kata Balakrishnan.

Ekuitas perseroan pada 30 September 2019 adalah sebesar US$ 232,00 atau naik 0.5% dari posisi 31 Desember 2018 sebesar US$ 230,80 juta karena perseroan berhasil membukukan laba komprehensif untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2019.(RA)