KUPANG – Kelistrikan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pasca bencana badai siklon tropis Seroja dinyatakan telah pulih 100%. Sebanyak 4.002 gardu yang terdampak badai berhasil diperbaiki atau diganti dan 635 ribu pelanggan kini telah menikmati listrik kembali.

PT PLN (Persero) memulihkan seluruh jaringan yang rusak sehingga pelanggan dapat kembali menikmati listrik, pada pukul 19.38 WITA 9 Mei 2021. PLN berhasil menghadapi berbagai kendala yang sangat kompleks mulai dari area kerusakan yang sangat luas, kerusakan infrastruktur pendukung seperti jalan dan pelabuhan, cuaca yang masih tidak menentu sehingga mengganggu penyediaan material pengganti, sampai dengan keterbatasan alat-alat berat di titik-titik tersulit.

“Seluruh gardu yang terdampak telah berhasil dipulihkan. Gardu terakhir di Raijua berhasil dinyalakan pada, Minggu (9/5). Ini berarti kelistrikan di NTT sudah seluruhnya pulih,” ungkap Syamsul Huda Direktur Bisnis PLN Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara, Senin (10/5).

Saat ini kondisi kelistrikan di NTT tercatat memiliki daya mampu sebesar 333,8 mega watt (MW) dengan beban puncak 216 MW.

Pulau Raijua menjadi lokasi terakhir yang berhasil dipulihkan. Kondisi geografis Pulau Raijua hanya dapat dijangkau dengan kapal kayu nelayan atau kapal cepat. Dari Kupang perjalanan laut dilakukan ke Pulau Sabu dengan waktu tempuh 10 jam. Perjalanan kemudian dilanjutkan dari Pulau Sabu ke Pulau Raijua dengan waktu tempuh 2 jam dengan ganasnya Laut Sawu. Namun hal itu tidak menghalangi petugas PLN bekerja keras memulihkan seluruh gardu terdampak bencana.

Huda mengatakan, dengan pulihnya aliran listrik PLN di Raijua, aktivitas masyarakat dapat normal kembali dan geliat ekonomi di Raijua bisa bangkit kembali.

“Ekonomi di lokasi bencana biasanya meningkat bangkit lebih baik sebelum terjadinya bencana. Karena masyarakat semakin produktif, pemakaian listrik meningkat dan ekonomi menggeliat,” ujarnya

Huda menyampaikan bahwa upaya pemulihan ini tidak lepas dari kerja keras yang dilakukan oleh tim gabungan PLN sebanyak 1.812 personil serta dukungan seluruh stakeholder dan masyarakat.

Samuel Reno, Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Provinsi NTT, mengapresiasi kerja keras PLN memulihkan kelistrikan NTT.

“Hal luar biasa ditunjukkan oleh PLN yang sejak hari pertama telah bekerja keras memulihkan kelistrikan. Setiap hati selalu ada progres. Ini tidak mudah membawa peralatan ke sana,” ujarnya.

Selain memulihkan kelistrikan, PLN melalui program PLN Peduli, YBM PLN dan Perokris PLN memberikan bantuan berupa sembako alat kesehatan, tenda, dapur umum, air bersih, dan sebagainya dengan total nilai mencapai Rp 967 juta.

Titus Bernadus Duri, Camat Raijua, menuturkan wilayahnya termasuk salah satu daerah terdepan yang hancur karena badai Seroja dan hanya dapat dijangkau dengan kapal biasa.

“Kami melihat petugas PLN bekerja keras, dengan menggunakan tenaga secara manual, material dibawa ke pulau ini,” kata Titus.(RA)