JAKARTA – Proyek Bison, Iguana, dan Gajah-Puteri (BIGP) di Wilayah Kerja (WK) Natuna Sea Block A yang dioperasikan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Premier Oil telah menyalurkan gas pertamanya pada Kamis (28/11).

Wisnu Prabawa Taher, Kepala Divisi Komunikasi dan Program Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), mengungkapkan bahwa dengan rampungnya proyek Bison, Iguana, dan Gajah-Puteri maka ada tambahan produksi gas dengan total volume mencapai 40 juta kaki kubik per hari (mmscfd).

“Produksi dari Lapangan Bison sekitar 15 mmscfd dan dari Lapangan Iguana sekitar 25 mmscfd. Uji kinerja sumur Bison dan Iguana berhasil diselesaikan dan secara paralel uji aliran gas terintegrasi dari kedua sumur pada laju alir gabungan 40 mmscfd juga diselesaikan dengan sukses. Hal ini merupakan upaya konkret untuk terus meningkatkan profil produksi Hulu Migas Indonesia,” kata Wisnu, Senin (2/12).

Lebih lanjut Wisnu menuturkan bahwa proyek tersebut berhasil diselesaikan dalam kurun waktu dua tahun. “Dengan total estimasi biaya investasi sebesar US$325 juta,” tukas Wisnu dalam keterangan tertulisnya.

Berdasarkan data SKK Migas, cadangan gas yang terdapat pada proyek BIG-P adalah sebesar 93 BCF dimana nantinya gas akan disalurkan melalui infrastruktur eksisting yang berada dalam WK Natuna Sea Block A.

Premier Oil selaku operator WK Natuna Sea Block A memiliki kepemilikan saham sebanyak 28,67%. Sisanya dimiliki oleh beberapa pihak yaitu KUFPEC, Pertamina, PTT, dan Petronas.

Proyek BIGP merupakan satu dari 11 proyek hulu migas yang ditargetkan rampung pada tahun ini.

Ruang lingkup pengerjaan proyek ini sendiri terdiri dari instalasi Pipa subsea, pemasangan umbilical, wet gas meter, chemical injection system, modifikasi
control system serta deck extension.(RI)