Blok migas Offshore North West Java (ONWJ).

JAKARTA – Seiring dengan keberhasilan meningkatkan produksi minyak di Blok Offshore North West Java (ONWJ) sebesar 4% di Kuartal I-2013, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) pun memperbesar porsinya pada lapangan minyak dan gas bumi (migas) di laut utara Jawa Barat itu, dengan mengakuisisi Participating Interest (PI) Talisman Resources Ltd.    

Akuisisi 5,0295% PI Talisman oleh PHE ONWJ itu telah tuntas dilakukan pada Kamis, 2 Mei 2013. Saat ini komposisi kepemilikan PI di Blok ONWJ menjadi 58,2795% dipegang PHE ONWJ sekaligus sebagai Operator, lalu sebesar 36,7205% dipegang EMP ONWJ Ltd, dan 5% dipegang Risco Energy ONWJ B.V.

Communications Manager PHE ONWJ, Donna Priadi mengungkapkan, target  produksi minyak dari Blok ONWJ di 2013 ini sebesar 36.400 barrel oil per day (bopd) dan target produksi gas 193 mmscfd. “Dengan akuisisi ini, maka target produksi  dan pendapatan PHE ONWJ akan menningkat dan menunjang pertumbuhan agresif sektor hulu Pertamina,” ujar Donna di Jakarta, Jumat, 3 Mei 2013.

Beroperasi sejak 1971, PHE ONWJ dikenal keandalannya mengelola lapangan minyak di lepas pantai (offshore). Wilayah operasi ONWJ ini membentang dari utara Cirebon sampai Kepulauan Seribu seluas 8.300 km2.

Pada kuartal I-2013 PHE ONWJ berhasil mencapai produksi minyak rata-rata harian 37.900 bopd, atau 4% lebih tinggi dari target yang ditetapkan dalam WP&B yang disetujui oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

Sedangkan untuk produksi gas, PHE ONWJ juga berhasil melebihi target produksi gas yang mencapai 212 mmscfd atau 10% lebih tinggi dari target WP&B. “PHE ONWJ tercatat sebagai salah satu penyumbang produksi minyak dan gas terbesar di Indonesia,” tutur Donna.

Dalam melaksanakan operasinya, selain meningkatkan produksi migas, PHE ONWJ juga sangat memperhatikan keselamatan kerja dan lingkungan. Hingga awal Mei 2013, PHE ONWJ telah mencapai 19,7 juta jam kerja tanpa kecelakaan, dan mendapatkan penghargaan Zero Accident dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Sedangkan dalam aspek lingkungan, PHE ONWJ berhasil mempertahankan penghargaan PROPER Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup pada 2012.

Beberapa kegiatan yang dilakukan pada 2013 antara lain seismic 3D, pemboran 27 sumur dengan menggunakan 3 rig, pengembangan lapangan baru dan pemeliharaan fasilitas produksi, termasuk proyek LIMA Subsidence Remediation.

Perbaiki Anjungan LIMA

Untuk menjaga operasi yang aman dan andal, PHE ONWJ akan melakukan perbaikan anjungan LIMA Flowstation (anjungan lepas pantai) yang mengalami penurunan (subsidence) dasar laut, akibat kompaksi batuan jauh di dalam tanah.

“Saat ini anjungan tersebut masih beroperasi dengan baik, namun jika dibiarkan dapat menyebabkan kondisi tidak aman untuk dioperasikan. Agar dapat beroperasi dengan baik dan aman dalam jangka panjang, anjungan perlu ditinggikan (deck raising),” jelas Donna.

Menghadapi kondisi tersebut, dengan persetujuan SKK Migas, PHE ONWJ telah melaksanakan studi engineering yang komprehensif, guna menentukan metode yang paling tepat secara teknis, biaya dan keselamatan untuk pekerjaan remediasi anjungan LIMA ini.

PHE ONWJ akan mengerjakan Proyek LIMA Subsidence Remediation dengan cara pengangkatan anjungan LIMA Flowstation (3 platform , 2 platform bridge, dan 1 flare bridge) setinggi 4 meter secara bersama-sama dengan metode “Synchronized Hydraulic Jacking System”.

Proses pengangkatan ini, kata Donna, akan dimulai pada Agustus 2013 dan diharapkan selesai dalam waktu 2 bulan. Pengangkatan 5 struktur secara bersama ini merupakan aplikasi teknologi terbaru dengan skala terbesar di seluruh dunia.

(Abdul Hamid/duniaenergi@yahoo.co.id)