YOGYAKARTA – Pusat Studi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan Forum Group Discussion (FGD) yang dihadiri oleh beberapa pemangku kepentingan dalam industri energi dan nuklir, termasuk Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Acara ini diinisiasi oleh Dewan Energi Nasional (DEN) dan menghadirkan Direktur Operasi PT Thorcon Power Indonesia Bob S Effendi.

Bob mengatakan peluang usaha bagi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia telah diberikan melalui terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) No. 5 Tahun 2021. Bahkan, dengan keluarnya Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) nomor 43295, secara eksplisit Presiden telah memberikan sinyal kuat untuk menyatakan “Go Nuklir”.

“Dengan adanya KBLI PLTN, Pemerintah maupun PT PLN (Persero) seharusnya tidak ragu lagi untuk memasukan nuklir pada bagian dari bauran energi nasional. Karena tanpa adanya PLTN masuk dalam neraya daya Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) maka KBLI tersebut tertutup dan tidak adanya peluang usaha PLTN yang bertentangan dengan semangat Undang-Undang Cipta Kerja yang membuka semua peluang usaha termasuk nuklir,” kata Bob, Kamis (21/9).

Dalam kesempatan yang sama Professor Riset dari BRIN Professor Sardjono mengatakan bahwa PT Thorcon Power Indonesia merupakan satu-satunya perusahaan nuklir yang berkomitmen untuk membangun PLTN tanpa bergantung pada
dana APBN.

“Saya telah mengikuti perkembangan Thorcon sejak tahun 2016 hingga saat ini. Menurut saya, sebagai pengusaha swasta domestik, hanya Thorcon yang paling siap, sistematis, dan terstruktur dalam persiapan untuk membangun PLTN di Indonesia. Ini karena mereka akan membangun yang pertama dari jenisnya, sebuah inovasi yang akan menjadi kebanggaan nasional karena belum ada negara lain yang melakukannya. Terkait keselamatan, BAPETEN telah memiliki peraturan yang ketat untuk memastikan keselamatan PLTN dengan proses perizinan yang diadopsi dari praktik terbaik internasional,” katanya.

Terpisah, Dr Kun Chen, Thorcon Chief Nuclear Officer, yang hadir pada acara BAPETEN regulator forum yang di adakan di Bali pada 12 September 2023 menyampaikan bahwa Thorcon saat ini sedang melakukan kegiatan konsultasi 3S dalam rangka persiapan perijinan dan di targetkan pada tahun depan Thorcon akan masuk proses perijinan BAPETEN serta berbagai persiapan dan design dan engineering sedang berlangsung di beberapa negara.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Thorcon Power Indonesia David Devanney, saat melakukan audiensi dengan Dewan Energi Nasional (DEN) pada tanggal 13 September 2023 menyatakan komitmen rencana PLTN yang diusung Thorcon Power akan dibangun tanpa APBN dengan target operasi pada tahun 2030. “Thorcon Power juga siap untuk membangun pabrik PLTN di Indonesia yang akan menjadikan Indonesia sebagai negara terdepan dalam teknologi nuklir maju,” ujarnya.(RA)