JAKARTA – PT PLN (Persero) menyiapkan sekitar 90 genset untuk ditempatkan diberbagai titik di lokasi bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Penggunaan puluhan genset merupakan antisipasi akibat kerusakan parah  fasilitas infrastruktur kelistrikan, termasuk lima dari tujuh gardu induk yang masih belum bisa beroperasi hingga saat ini.

“Sekarang instalasinya kami dahulukan  tempat tertentu, seperti rumah sakit, BTS, SPBU, dan air minum. Kami pasang genset dulu, sementara masuk dulu gensetnya. Target 90 genset,” kata Syofvi Roekman, Direktur Perencanaan Korporat PLN saat ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Jakarta, Selasa (2/10).

PLN menargetkan dalam tiga hari kedepan seluruh genset sudah bisa disebar ke berbagai titik yang membutuhkan pasokan listrik

Menurut Syofvi, hingga kini kondisi listrik di wilayah bencana baru pulih sekitar 20%. Kerusakan parah pada gardu induk pada jaringan listrik akibat guncangan gempa 7,4 SR dan gelombang tsunami membuat recovery listrik memakan waktu.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga Selasa, korban jiwa akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah mencapai 1.234 orang.

Syofvi mengatakan kerusakan instalasi jaringan listrik di Palu-Donggala lebih parah dari kerusakan yang diakibatkan bencana di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) beberapa waktu lalu.

“Ini yang paling fatal buat kami karena gardu induk kena lima dari tujuh. Waktu di Lombok tidak separah itu. Di Lombok aman, jadi recovery aman. Namun ini gardu induk yang kena, butuh waktu lama,” kata Syofvi.

Selain kehilangan fungsi lima gardu induk, kerusakan juga dialami oleh Interbus Transformator (IBT) atau trafo. Dari 150 IBT yang ada sebanyak 70 IBT mengalamai kerusakan.

PLN juga sudah menyiagakan IBT yang perunitnya berharga Rp30 miliar tersebut dari Jakarta agar bisa segera diberangkatkan menuju Palu-Donggala.”Kalau masalah dengan IBT yang di sana kami kirimkan dari Jakarta sudah ada barangnya,” kata dia.

Syamsul Huda, Direktur PLN Regional Sulawesi, menuturkan hingga saat ini PLN telah mengerahkan lebih dari 300 orang tim gabungan yang berasal dari berbagai daerah. PLN sebelumnya juga telah berhasil memulihkan tujuh  penyulang dan ditambah tujuh hari ini, sehingga 14 penyulang sudah dapat dialiri listrik dari total 45 penyulang.

“Selain itu, tim PLN AP2B Sistem Minahasa sedang melakukan proses perbaikan pada Gardu Induk (GI) Sidera dan Talise sehingga beriringan dengan perbaikan jaringan listrik di kota Palu, dalam waktu dekat listrik dari PLTA Poso dapat dialirkan ke pelanggan di Palu dan sekitarnya,” papar Syamsul.

Dia menambahkan untuk daerah yang belum pulih listriknya, PLN memasok listrik menggunakan genset, terutama di Rumah Sakit Wirabuana, RS Undata, RS Bhayangkara, selanjutnya secara bertahap PLN akan mengganti mensuplai listrik melalui sistem.

Ditambah lokasi kantong-kantong pengungsian seperti di Lapangan Walikota Palu yang menampung 3.500 pengungsi, Masjid Agung, 1.200 pengungsi, Gor Kawatuna sejumlah 1.200 pengungsi total sejumlah 14 genset tersebar di Palu dan 3 Genset di lokasi pengungsian di Donggala.

Sebagai upaya awal untuk menggerakkan kembali ekonomi Palu, PLN telah mengalirkan listrik 100 kW ke kawasan pertokoan Jalan Gadjah Mada. PLN berharap listrik ini dapat dimanfaatkan oleh pengelola toko untuk mulai melakukan perdagangan.

“Secara keseluruhan progress pemulihan listrik Palu akan terus meningkat seiring dengan perbaikan terus menerus dilakukan oleh tim gabungan PLN,” kata Syamsul.(RI)