JAKARTA – PT PLN (Persero) mulai mengoperasikan secara komersial (Commercial Operation Date/COD) steam turbine unit 3 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Muara Karang, Jumat (4/6). Beroperasinya steam turbine tersebut meningkatkan pasokan listrik di DKI Jakarta dan sekitarnya sebesar 171 Megawatt (MW). Total investasi pembangunan PLTGU Muara Karang Unit 3 mencapai Rp3,5 triliun.

Ratnasari Sjamsuddin, General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat, mengatakan PLTGU Muara Karang Peaker ST #3.0 ditujukan untuk melayani kebutuhan masyarakat melalui sistem jaringan transmisi dan Gardu Induk (GI) PLN di DKI Jakarta dan sekitarnya.

“Penyelesaian proyek PLTGU Muara Karang Peaker akan digunakan untuk mendukung berbagai infrastruktur yang ada dan tengah dikembangkan, seperti MRT, LRT, perluasan Bandara Soekarno Hatta, serta pusat bisnis, ekonomi dan perkantoran,” katanya, Minggu (6/6).

Daya yang dihasilkan oleh PLTGU Muara Karang Peaker disalurkan melalui Gardi Induk (GI) 150 kiloVolt (KV) Muara Karang Lama.

PLTGU Muara Karang Peaker merupakan salah satu pembangkit dengan bahan bakar gas yang dikerjakan oleh PLN, dan memiliki efisiensi yang tinggi Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Muara Karang dengan pemakaian gas sekitar 81,92 BBTUD untuk pengoperasian 1 unit gas turbin pada beban 343 MW. Selanjutnya gas buang tersebut dimanfaatkan kembali untuk memanaskan air di Heat Recovery Steam Generator (HRSG) untuk menghasilkan uap yang akan menggerakan steam turbine.

Pembangkit yang berlokasi di area PT PJB UP Muara Karang dengan luas area sebesar ± 3,75 Ha ini, secara keseluruhan, memproduksi daya total sebesar 514 Megawatt (MW) yang berasal dari gas turbine #3.1 (343 MW) dan steam turbine #3.0 (171 MW).(RA)