JAKARTA – PLN Indonesia Power inisiasi pengembangan pembangkit listrik energi hijau dan bersih sebesar 7 Giga Watt dengan mengajak mitra strategis. Langkah konkret ini merupakan upaya korporasi dalam mendukung Pemerintah untuk mencapai target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23% pada tahun 2025.

Dihadiri secara online oleh Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT PLN (Persero) Hartanto Wibowo serta hadir secara langsung Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Kementrian Perindustrian RI, Eko Agus Nugroho dan Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra beserta jajaran BOD PLN IP.

“Saya sangat mengapresiasi PLN IP, telah mengundang investor untuk berpartisipasi dalam percepatan energi terbarukan di Indonesia, diharapkan dapat menjamin pasokan listrik untuk kebutuhan industri di Indonesia sekaligus untuk mendukung pengembangan industri lokal khususnya yang berkaitan dengan penyediaan peralatan pembangkit listrik,” ujar Eko Agus Nugroho, Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Kementrian Perindustrian RI (21/5).

Sementara itu Hartanto Wibowo, Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT PLN (Persero) disela Pre-Bid Conference Proyek Hijaunesia 2023 bertajuk Investment Opportunity for Renewable Energy Projects menyambut baik adanya inisiasi PLN IP dalam upaya mempercepat realisasi peyediaan pembangkit listrik berbasis EBT.

“Pada prinsipnya PT PLN (Persero) sebagai Holding mendukung Proyek Hijaunesia 2023 ini dengan total 13 proyek dimana 12 proyek solar pv dan 1 proyek tenaga angin, saya berharap forum ini dapat menjadi contoh aksi nyata percepatan pengembangan energi terbarukan di Indonesia dan berkontribusi pada upaya global untuk dunia yang lebih hijau,” jelas Hartanto.

Edwin Nugraha Putra, Direktur Utama PLN Indonesia Power, menyampaikan bahwa proyek yang bertujuan untuk mempercepat transisi energi di Indonesia ini akan melibatkan berbagai mitra strategis baik dari dalam maupun luar negeri. Dalam kegiatan tersebut dihadiri berbagai calon mitra strategis baik dari dalam maupun luar negeri dari 15 negara.

“Saat ini sejalan dengan agenda Pemerintah untuk mempercepat transisi energi ke pengembangan energi terbarukan, PLN IP telah menginisiasi penyusunan Proyek Hijaunesia 2023 yang mencakup multi proyek,” ungkapnya.

Lebih lanjut Edwin mengatakan proyek ini akan melibatkan mitra strategis untuk membantu mencapai tujuan menciptakan energi masa depan yang berkelanjutan untuk Tanah Air tercinta.

“Kami akan mengajak mitra strategis untuk membantu mencapai tujuan menciptakan energi masa depan yang berkelanjutan, saat ini kami mencari mitra yang mempunyai visi yang sama dengan kami serta berkomitmen pada keunggulan dan bersedia bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama,” ujarnya.

Kedepannya melalui Proyek Hijaunesia 2023 ini PLN Indonesia Power akan mengembangkan Green Energy sebesar 7 Giga Watt yang tersebar di 108 lokasi di seluruh Indonesia. Disamping merupakan upaya untuk mencapai bauran EBT 23 persen, hal ini merupakan bentuk komitmen dan implementasi PLN melalui Sub Holding PLN Indonesia Power dalam aspek Environmental, Social & Governance (ESG). (RI)