SURABAYA – PT PLN (Persero) melalui anak usahanya, PT Indonesia Power, melanjutkan kolaborasi dengan PT PAL Indonesia (Persero) untuk merakit pembangkit listrik di atas kapal (Barge Mounted Power Plant /BMPP) Nusantara 2 dan BMPP Nusantara 3 dengan nilai investasi Rp 1,6 triliun.

Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN, mengatakan, pengembangan dua Mobile Power Plant (MPP) dengan kapasitas total 90 Mega Watt (MW) ini untuk wilayah Kolaka dan Sambelia.

“BMPP Nusantara 2 dengan kapasitas 60 MW rencananya akan memasok sistem kelistrikan Kolaka, Sulawesi Tenggara melalui jaringan 150 kilo Volt (kV). Sementara BMPP Nusantara 3 akan memasok daya sebesar 30 MW ke sistem Sambelia, Lombok Timur,” kata Darmawan, Senin(31/1).

Kedua MPP ini juga akan difungsikan sebagai pemasok daya listrik untuk daerah timur Indonesia. Maka dari itu, kedua unit ini diharapkan dapat lebih lincah lagi dari sisi kecepatan bergerak, sehingga bisa menjadi andalan ketika arus utama kelistrikan ketika terjadi bencana padam.

“Harapan kami di BMPP 2 dan 3 nantinya jauh lebih lincah. Secara pergerakan bisa lebih cepat sehingga bisa menjadi reserve margin yang mobile untuk bisa digunakan khususnya jika ada bencana,” ujar Darmawan.

Kaharuddin Djenod, Direktur Utama PT PAL, mengungkapkan bahwa pihaknya akan membuat BMPP Nusantara unit 2 dan 3 dengan teknologi yang lebih baik.

“Lambung lebih langsing, sehingga terjangan gelombang di Indonesia yang cukup tinggi bisa dihadapi oleh BMPP Nusantara ini,” ungkap Kaharuddin.

Secara pemenuhan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), pembangunan BMPP unit 2 dan 3 juga akan semakin tinggi. Sehingga, dua produk ini bisa sepenuhnya menjadi karya anak bangsa.

Ahsin Sidqi, Direktur Utama Indonesia Power, menjelaskan kerja sama yang sudah berjalan ini merupakan tonggak awal untuk kerja sama lainnya.

“Akan kita pasarkan di Asia. Beberapa negara lain sudah kontak untuk membutuhkan ini,” ujar Ahsin.(RA)