SINGAPURA – Anak perusahaan PT PLN (Persero), yakni PT PLN Indonesia Power (PLN IP) dan PT PLN Nusantara Power (PLN NP), serta Mitsubishi Power berkomitmen untuk membantu Indonesia mencapai tujuan net zero climate melalui kemitraan kolaboratif. Dalam nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) yang ditandatangani baru-baru ini antara Mitsubishi Power dan PLN IP, kedua perusahaan sepakat untuk bersama-sama mengeksplorasi adaptasi bahan bakar yang kurang intensif karbon seperti amonia, hidrogen, dan biomassa di pembangkit listrik milik PLN IP. Selain itu, PLN NP menggandeng Mitsubishi Power untuk memutakhirkan blok ketiga PLTG Muara Karang, menghasilkan pembangkit listrik paling efisien di Indonesia untuk meminimalkan emisi sekaligus memenuhi permintaan energi yang berkembang pesat di Jawa Barat. Proyek ini dianugerahi Emas untuk “Proyek Tenaga Siklus Gabungan Mesin Gas Tahun Ini” di Asian Power Awards 2022.

Dalam upaya memfasilitasi berbagi pengetahuan dan diskusi tentang turbin gas mutakhir dan teknologi dekarbonisasi yang mendukung transisi energi Indonesia, PLN IP, PLN NP bersama Mitsubishi Power menggelar seminar kolaborasi O&M (Operasi dan Pemeliharaan) di Jakarta, pada 21 hingga 22 Februari 2023. Seminar bertema “Peran Baru Pembangkit Listrik Termal dalam Transisi Energi”, menampilkan diskusi panel dan presentasi tentang perkembangan terkini dalam teknologi pembangkit listrik yang dapat berperan dalam dekarbonisasi sektor energi Indonesia, seperti penangkapan CO2, amonia dan hidrogen co- pembakaran, serta perbaikan peralatan pembangkit listrik. Seminar yang kini memasuki tahun ke-15 ini pertama kali dimulai pada tahun 2009 oleh Mitsubishi Power untuk memfasilitasi berbagi pengetahuan dan memahami kebutuhan pelanggan lokal. Lebih dari 150 pejabat, teknisi dan insinyur dari PLN IP, PLN NP, Mitsubishi Power serta dari Institut Teknologi Bandung menghadiri seminar tahun ini.

Edwin Nugraha Putra, Presiden Direktur PLN IP, mengatakan tema ‘Peran Baru Pembangkit Listrik Tenaga Panas dalam Transisi Energi’ sangat relevan dengan upaya global saat ini untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik.

“Kami berharap diskusi selama dua hari seminar ini dapat mendukung PLN sebagai grup untuk mencapai misi kami, yaitu menjadi perusahaan listrik terkemuka di Asia Tenggara dan Nomor Satu Pilihan Pelanggan untuk Solusi Energi,” katanya.

Ruly Firmansyah, Direktur Utama PLN NP, menyampaikan bahwa PLN NP adalah salah satu perusahaan subholding pembangkit listrik terbesar di Asia Tenggara yang berkomitmen mengembangkan inovasi untuk mempercepat dekarbonisasi dan transisi energi yang realistis di Indonesia. “Berpengalaman dalam cofiring, PLN NP memiliki 22 pembangkit yang berhasil bekerja dengan cofiring, dan kami berharap dapat bekerja sama dengan perusahaan lain untuk mendukung dekarbonisasi,” ujarnya.

Ken Kawai, Rekan Penasihat dan mantan Kepala Pusat Energi dan Transisi Energi Mitsubishi Heavy Industries, mengatakan sektor listrik adalah salah satu industri paling penting untuk mewujudkan target Net Zero secara global, dan dekarbonisasi pembangkit listrik termal merupakan pertimbangan yang diperlukan untuk transisi energi yang realistis di Indonesia, Jepang dan negara-negara lain di dunia. “Kami dengan senang hati mendukung kemitraan antara pemerintah Indonesia dan Jepang yang bekerja untuk memperbaiki lingkungan kita. Kami sangat antusias untuk memperdalam kolaborasi kami dengan PLN Indonesia Power dan PLN Nusantara Power untuk menciptakan masa depan energi yang lebih berkelanjutan,” katanya.

Kazuki Ishikura, Presiden Direktur Mitsubishi Power Indonesia dan Senior Vice President Mitsubishi Power Asia Pacific, menambahkan bahwa sebagai negara terpadat di Asia Tenggara, dampak pertumbuhan berkelanjutan dan transisi energi Indonesia sangat penting bagi kawasan ini. “Kita harus mengeksplorasi berbagai cara menuju dekarbonisasi, seperti meningkatkan pembangkit listrik yang ada dan memanfaatkan bahan bakar masa depan, seperti hidrogen dan amonia,” ujarnya.(RA)