GORONTALO – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meresmikan dimulainya pembangunan (ground breaking) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Gorontalo berkapasitas 100 Megawatt (MW), di Pohuwatu, Gorontalo, pekan lalu. Kehadiran pembangkit baru ini sangat dibutuhkan untuk memenuhi pertumbuhan konsumsi listrik dan menopang laju pertumbuhan ekonomi Gorontalo agar bisa sejajar dengan daerah lain.

“Untuk itu kami sangat butuh tambahan pasokan listrik dari PLN. Pemerintah daerah dan masyarakat Gorontalo sepenuhnya akan siap membantu PLN, termasuk dalam hal proses penyediaan lahan, perijinan dan juga jika ada hal lainnya, sepanjang untuk kebutuhan percepatan penyelesaian proyek infrastruktur kelistrikan di Gorontalo,” tegas Rusli.

Direktur PT PLN (Persero) Amin Subekti menyatakan masuknya PLTG di Pohuwato akan menambah daya pasok listrik ke sistem Sulawesi Utara Gorontalo (Sulutgo) sebesar 100 MW. “PLTG di Pohuwato yang berjumlah 4 unit dengan kapasitas masing-masing unit sebesar 25 MW akan memberikan keleluasaan kepada PLN untuk memenuhi layanan listrik yang dibutuhkan pelanggan,” ujarnya.

Ia mengungkapkan listrik dari PLTG Gorontalo juga dapat memenuhi sambungan calon pelanggan yang masih mengantri dalam daftar tunggu yang saat ini mencapai 70 MW. Lebih lanjut Amin mengatakan dengan tambahan listrik dari PLTG ini mampu meningkatkan rasio elektrifikasi hingga 84,4% pada akhir 2016 dari 74% saat ini.

Pembangkit listrik yang dibangun oleh PT Pembangunan Perumahan (PT PP) ini berlokasi di Desa Maleo, Kecamatan Paguat, Kabupaten Pohuwatu dengan masa pembangunan selama 6 bulan. Kontrak pembangunan PLTG Gorontalo senilai USD 97,35 juta dan Rp 498,95 milyar telah ditandatangani pada 30 Juni 2015.

Listrik dari PLTG Gorontalo akan dihubungkan melalui Gardu Induk (GI) Marisa ke sistem kelistrikan Gorontalo dan Sulawesi Utara. PLTG Gorontalo menggunakan 4 buah mesin turbin tipe TM2500 masing-masing berkapasitas 25 MW produksi General Electric (GE).

Daya mampu sistem Sulutgo saat ini sebesar 320 MW, sedangkan beban puncak sistem mencapai 325 MW. Sehingga masih terjadi kondisi defisit daya untuk memenuhi kebutuhan listrik di Gorontalo yang menjadi bagian dari sistem Sulutgo. “Kami sangat memahami kondisi kekurangan pasokan listrik ini. Kami berupaya dengan keras untuk mengatasi kekurangan pasokan listrik, khususnya di Gorontalo,” kata Amin.

Dalam peresmian tersebut, Gubernur Rusli Habibie didampingi oleh Direktur PLN Amir Rosidin, Direktur PLN Amin Subekti, Direktur EPC PT Pembangunan Perumahan (PT PP) Hary Nugroho, Direktur Teknik Dan Lingkungan Ditjen Ketenagalistrikan Munir Ahmad, dan Bupati Pohuwatu Syarif Mbuinga.(LH)