JAKARTA – PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Hulu Energi melalui (PHE) Offshore North West Java mengerahkan kapal operasi untuk mendukung Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mengevakuasi serpihan Pesawat Lion Air JT-610.

Ifki Sukarya, Vice President Relation PHE, mengatakan Kapal Prabu Pertamina yang sedang berpatroli di kawasan Blok ONWJ telah menemukan serpihan dan puing yang diduga pesawat. Kapal Prabu menuju lokasi jatuhnya pesawat setelah menerima informasi dari pekerja PHE yang berada di Rig Mike-Mike.

“Lokasi jatuh di sekitar Karawang-Bekasi. Kami membantu Basarnas di lokasi dugaan jatuhnya pesawat. Kami akan transfer serpihan yang ditemukan ke Basarnas,” ujar Ifki, Senin (29/10).

Sekitar pukul 06.33 WIB, pesawat Lion Air JT-610 dengan kode pesawat PK-LQP kehilangan kontak di perairan antara Bekasi dan Karawang. Lokasi hilang kontaknya pesawat tersebut cukup jauh dari fasilitas anjungan yang dioperasikan PHE ONWJ.

Pertamina dalam keterangan tertulisnya menyebutkan, pekerja PHE ONWJ yang salah satu anjungannya berada di perairan Karawang mengerahkan kapal operasionalnya, yaitu Prabu untuk melakukan patroli ke lokasi guna melakukan pengecekan dan pencarian informasi serta memastikan keamanan operasi perusahaan. Terkait kejadian tersebut, operasi perusahaan masih berlangsung aman tanpa gangguan.

Sekitar 10.30 WIB, Kapal Prabu menemukan dan menyerahkan temuan serpihan dan barang pribadi yang ditemukan di sekitar lokasi hilang kontaknya pesawat Lion Air ke kapal Basarnas untuk diserahterimakan.

Sesuai prosedur yang berlaku di PHE ONWJ, sejak diterimanya informasi mengenai hilang kontaknya Lion Air JT-610 di sekitar perairan Tanjung Karawang, segera dilakukan aktivasi Incident Management Team (IMT) untuk memonitor situasi di lapangan.(RA)