JAKARTA – Indonesia kini memiliki kapal Very Large Gas Carrier (VLGC) atau kapal tanker gas raksasa yang masuk dalam jajaran kapal pengangkut gas terbesar di dunia. Kapal VLGC ini resmi menjadi milik PT Pertamina International Shipping (PIS) per 1 Februari 2023. Kapal VLGC milik PIS bernama “Pertamina Gas Amaryllis” ini juga merupakan kapal VLGC sistem dual fuel pertama yang dimiliki oleh Indonesia.

Nicke Widyawati, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) mengapresasi kepemilikan kapal VLGC ini yang sudah memiliki teknologi ramah lingkungan.
“Selamat kepada PIS yang kini telah memiliki VLGC dual fuel pertama yang menggunakan low sulfur fuel oil and gas sebagai bahan bakarnya. Ini merupakan langkah nyata PIS dalam program dekarbonisasi menuju net zero emission,” ujar Nicke, Kamis (2/2).

Penandatanganan protokol pengiriman dan penerimaan Kapal VLGC Pertamina Gas Amaryllis resmi berlangsung kemarin (1/2) di Singapura.

Yoki Firnandi, CEO PT Pertamina International Shipping (PIS), menjelaskan kapal VLGC Pertamina Gas Amaryllis ini memiliki kapasitas hingga 90 ribu kubik meter.

“Ini merupakan kapal terbesar di kelasnya, saat ini kapal VLGC yang telah dimiliki PIS yakni PG 1 dan PG 2 yang masih berukuran di bawah itu. Dengan kapasitas besar ini, secara tonase kapal bisa diutilisasi secara optimal untuk mendorong revenue yang maksimal,” ujar Yoki.

Sementara itu, Muhammad Irfan Zainul Fikri, Direktur Armada PIS, menjelaskan banyak keunggulan kapal Pertamina Gas Amaryllis yang kini menjadi milik PIS. Selain memiliki kapasitas muatan yang sangat besar, kapal juga memiliki dual engine di mana mesin penggerak kapal ini terdiri dari Low Sulfur Fuel Oil (LSFO) dan LPG yang akan membantu untuk efisien di sisi operasional.

Muhammad Irfan Zainul Fikri, Direktur Armada PIS saat serah terima Kapal Pertamina Amaryllis (Foto/Dok/PIS)

“Selain itu, kapal ini juga siap untuk mengangkut amonia dan bisa menjadi chemical transporter , kapal terbesar yang bisa memuat amonia,” jelas Irfan.

Memiliki kapasitas muatan terbesar di kelasnya dengan penggunaan bahan bakar yang lebih efisien, Kapal Pertamina Gas Amaryllis diyakini bisa memberi keuntungan yang banyak bagi perusahaan dan juga bisnis energi yang lebih ramah lingkungan.

Kepemilikan kapal ini sekaligus menunjukkan komitmen PIS dalam dekarbonisasi. “Kami meyakini kapal ini tidak hanya akan memberikan benefit dari sisi komersial, tapi juga sisi ESG dan komitmen ramah lingkungan perusahaan,” kata Irfan. (RI)