JAKARTA – Untuk menghadapi tantangan perusahaan dalam upaya mencapai visi sebagai World Class Energy Company, PT Pertamina (Persero) menformulasikan dan menerapkan program Talent Development Acceleration (TDA) untuk mempercepat proses pengembangan kapasitas para pekerja.

Dwi Wahyu Daryoto, Direktur SDM, IT, dan Umum Pertamina, mengatakan dalam upaya untuk menghadapi berbagai dinamika industri migas dalam konteks kompetisi global, sumber daya manusia memainkan peran yang sangat penting. Pekerja merupakan modal utama untuk memastikan seluruh program yang dicanangkan melalui Lima Pilar Prioritas Strategis Pertamina dapat terlaksana.

“Pertamina berkomitmen untuk membangun kapasitas SDM yang mumpuni untuk mendukung keberlanjutan pengelolaan bisnis dengan fokus pada keamanan, keandalan operasi, pelibatan dan pengembangan kapasitas dan kompetensi pekerja,” kata Dwi dalam keterangan tertulisnya.

Dia menambahkan saat ini Pertamina menghadapi tantangan demografi dengan 30 persen dari pekerjanya akan memasuki usia pensiun dalam lima tahun mendatang. Di sisi lain, hanya sekitar 20 persen dari pekerja level menegah yang dapat mengisi posisi strategis yang ditinggalkan dalam periode tersebut.

Untuk menghadapi tantangan ini, lanjutnya, Pertamina melalui Pertamina Corporate University telah menformulasikan dan menerapkan program TDA yang menyajikan program-program pengembangan pekerja dari mulai masuk bekerja, level menengah hingga level tinggi. TDA mengombinasikan pengajaran terprogram, penilaian, pelatihan, mentoring, belajar bertindak, dan penugasan-penugasan pekerjaan.

Program TDA dirancang secara spesifik mempertimbangkan beberapa tantangan sumber daya dan juga lingkungan perusahaan. Pertamina juga melakukan konsultasi inklusif dalam menetapkan struktur program, target, hasil yang diinginkan, indikator keberhasilan dengan melibatkan para pemangku kepentingan yang relevan, termasuk top management, para pakar, manager pada divisi SDM, dan pekerja sebagai partisipan.

Menurut Dwi, Pertamina Corporate University merupakan organisasi pembelajaran perusahaan pertama di Asia yang memperoleh akreditasi CLIP karena telah menyadari sepenuhnya akan pentingnya pengembangan kapasitas pada kondisi lingkungan perusahaan yang terus tumbuh.

Akreditasi diberikan terhadap program pembelajaran dan pengembangan kapasitas Pertamina yang menunjukkan keterlibatan yang kuat dari manajemen pada Pertamina Corporate University, efektifitas program yang diberikan, kekuatan brand dan keterlibatan pekerja.

“Serta integrasi program dengan program-program pembelajaran dan proses pengembangan kapasitas SDM lainnya dan potensi pengembangannya di masa mendatang,” tandasnya.

Pertama di Asia

Pertamina melalui Pertamina Corporate University, telah menerima akreditasi Corporate Learning Improvement Process (CLIP) dari European Foundation for Management Development (EFMD) dan menjadi yang pertama di kawasan Asia.

Ahmad Bambang, Wakil Direktur Utama Pertamina, mengatakan Pertamina telah melakukan pendekatan komprehensif dalam menghadapi tantangan usaha di masa mendatang melalui pengembangan kapasitas dan program-program pengajaran. Atas upayanya tersebut, Pertamina melalui Pertamina Corporate University menerima akreditasi dalam Corporate Learning Improvement Process (CLIP).

Penyerahan sertifikat akreditasi dilakukan oleh Senior Advisor EFMD Nadine Lemaitre kepada Ahmad Bambang dalam pembukaan gelaran Pertamina International Learning Conference pertama di Yogyakarta, Rabu (18/01).

“Akreditasi tersebut diperoleh dari EFMD yang merupakan satu-satunya institusi independen global yang melakukan
akreditasi terhadap corporate university atau organisasi pembelajaran dan sekolah bisnis. Ini merupakan kebanggaan karena menjadi satu-satunya di Asia yang memperoleh akreditasi CLIP,” kata Ahmad Bambang.

Pertamina Corporate University merupakan organisasi pembelajaran perusahaan pertama di Asia yang memperoleh akreditasi CLIP karena telah menyadari sepenuhnya akan pentingnya pengembangan kapasitas pada kondisi lingkungan perusahaan yang terus tumbuh.

Akreditasi diberikan terhadap program pembelajaran dan pengembangan kapasitas Pertamina yang menunjukkan keterlibatan yang kuat dari manajemen pada Pertamina Corporate University, efektifitas program yang diberikan, kekuatan brand dan keterlibatan pekerja, integrasi program dengan program-program pembelajaran dan proses pengembangan kapasitas SDM lainnya dan potensi pengembangannya di masa mendatang.

Menurut Ahmad, dengan kondisi dunia yang tanpa batas, kerjasama yang erat di antara para pemangku kepentingan sangat krusial untuk mengatasi tantangan di masa kini dan masa yang akan datang, khususnya di bidang pengelolaan SDM.

“Untuk itu, Pertamina berinisiatif memperkenalkan Pertamina International Learning Conference yang baru kali pertama dilaksanakan tahun ini dengan mengangkat tema ‘Leading from ASEAN: From Awareness to Actions,” kata dia.(AT)