CILACAP – PT Pertamina Lubricants (PTPL) melalui salah satu pabrik pelumas Production Unit Cilacap (PUC) berkomitmen untuk tumbuh dan maju bersama masyarakat di wilayah operasi. Hal ini dibuktikan dengan pemberian bantuan pendampingan Program Kampung Iklim (Proklim) di RW 5 Tambakreja Cilacap Selatan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Dalam kesempatan ini juga diberikan apresiasi kepada wilayah binaan tersebut atas prestasi meraih Proklim Kategori Utama Tahun 2022 yang diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia.

Bantuan diberikan langsung oleh Manager Production Unit Cilacap, Prasetiyo Budi kepada Ketua Kampung Iklim RW 5 Tambakreja, Feri Sugiharto. Kegiatan dihadiri oleh Sri Murniyati, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cilacap, Kepala Kecamatan Cilacap Selatan, Kepala Kelurahan Tambakreja, Tim Penggerak PKK Kabupaten Cilacap, tokoh lingkungan dan dari akademisi Politeknik Negeri Cilacap. Acara juga dihadiri lebih dari 250 masyarakat RT01-RT013/RW 5 Tambakreja.

Proklim merupakan program lingkup nasional yang dikelola KLHK untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat, pemerintah, dunia usaha, hingga perguruan tinggi dalam melakukan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.

“Pendampingan lanjutan dilaksanakan bersama pada aksi adaptasi dengan melakukan peningkatan kapasitas pengurus terutama dalam upaya menjalin komunikasi dan sinergi dengan stakeholder dalam penanganan masalah banjir rob di wilayah binaan,” kata Prasetiyo Budi, Minggu(27/11/2022).

Pada aksi mitigasi perubahan iklim, PTPL membantu dalam ketahanan pangan dengan Rumah Bibit Bersama serta pengelolaan sampah dengan merintis Bank Sampah Berseri.

“Kami mengajak kembali masyarakat untuk meningkatkan partisipasi dan gotong royong untuk mendukung kegiatan lingkungan di RW 5 Tambakreja. Semoga kita saling bersinergi dan menyemangati untuk kemajuan lingkungan,” Prasetiyo Budi.

Sri Murniyati menilai kerjasama PTPL sangat baik dalam mendampingi kegiatan masyarakat khususnya di RW 5 Tambakreja. Melalui pendampingan perusahaan, masyarakat bisa mendapat peningkatan kapasitas.
“Kami berharap perusahaan dapar memperluas dukungan di Kabupaten Cilacap agar makin meningkat dampak positif dari kegiatan program Kampung Iklim,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama Feri Sugiharto menyampaikan Program Kampung Iklim di Tambakreja mendapat pendampingan dari PTPL sejak tahun 2020. Dukungan PTPL memberikan semangat bagi para pengurus untuk giat mengampanyekan aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.

Pendampingan Program Kampung Iklim oleh Production Unit Cilacap akan berlanjut tiga tahun ke depan. PTPL berupaya menjalin komunikasi dan strategi bersama pemangku kepentingan lainnya untuk mewujudkan visi Proklim RW 5 Tambakreja yakni Tersenyum ( Selalu Nyaman untuk Masyarakat Umum) dan Berseri (Bersih, Rapi, dan Indah).

PTPL melalui Production Unit Cilacap (PUC) juga melanjutkan pendampingan program tanggung jawab sosial perusahaan (TJSL) kepada bengkel nelayan unit usaha Koperasi Mina Lumbung Jaya Tambakreja. Didampingi sejak tahun 2020, bengkel tersebut dikembangkan dengan peningkatan kapasitas menjadi bengkel nelayan berwawasan lingkungan.

Pada tahun 2019, PTPL memberikan pelatihan mekanik dan bisnis kepada 15 anggota Rukun Nelayan Tambakreja hingga terbentuk unit usaha bengkel yang memberikan manfaat bagi lebih 850 anggota Rukun Nelayan. Bengkel ini memudahkan para nelayan dalam melakukan perbaikan mesin kapal, membeli bahan bakar, dan melakukan servis rutin.

Tahap awal pendampingan bengkel berwawasan lingkungan dilakukan dengan pemberian bantuan perbaikan sarana dan branding bengkel.Selanjutnya akan diberikan pembekalan wawasan lingkungan mengingat pemakaian pelumas pada mesin nelayan yang perlu mendapat perhatian dalam penggunaannya. Disamping itu, pengurus koperasi tak lepas dari pendampingan dalam pengembangan bisnis/wirausaha.

Koperasi Mina Lumbung Jaya dengan salah satu unit bisnis berupa bengkel nelayan ini juga didampingi akademisi dari Universitas Diponegoro. Pada tahun 2022, dilakukan pengukuran dampak program melalui SROI ( Social Return on Investment) dengan hasil rasio 1: 6.60. Artinya setiap 1 rupiah yang diinvestasikan akan memberi value creation sebesar 6.60 atau setiap investasi 10 juta rupiah akan menghasilkan social return on investment Rp66.000.000. Adapun tahun 2023 diproyeksikan menjadi rasio 1: 8.10; dan diprediksi berkembang di masa datang.

“Semoga para nelayan di Tambakreja makin solid dengan adanya pendampingan dari PTPL. Kita masih harus terus mencari gagasan kolaborasi lainnya untuk berkembang lebih baik,” ungkap Prasetiyo Budi.

Koperasi Mina Lumbung Jaya diharapkan menjadi contoh sukses nelayan dari Cilacap Selatan yang bisa dicontoh oleh rukun nelayan lainnya di Kabupaten Cilacap.(RA)