PALI – Pertamina EP (PEP) Adera Field langsung bergerak sesuai kaidah HSSE dalam menanggulangi insiden fatality yang terjadi di rig NREM-04 yang beroperasi di sumur BNG-34 di Kabupaten PALI, Sumatera Selatan, pada Jumat (10/02). Insiden tersebut menimpa pekerja seorang pegawak mitra.

Irdham Rahman, Pjs. Field Manager PEP Adera Field, mengungkapkan bahwa seluruh manajemen berduka atas insiden tersebut dan langsung bergerak cepat melakukan berbagai langkah tanggapnl darurat.

“Kami atas nama pribadi dan segenap pekerja PEP Adera Field, kami turut berduka cita dan mendoakan semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan keikhlasan,” ujae Irdham (11/3).

Irdham menegaskan bahwa PEP Adera Field berkomitmen penuh terhadap penerapan HSSE dan sangat prihatin atas kejadian ini. “Insiden terjadi pada sekitar pukul 12.47 WIB. Penyebab kejadian sedang diinvestigasi. Kami telah menghentikan pekerjaan dan meminta seluruh kru untuk melakukan Safety Stand Down. Hal ini sebagai bentuk empati terhadap almarhum melalui doa bersama dan belajar dari kejadian tersebut agar tidak terulang lagi,” pungkas Irdham.

Sementara itu, Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel, Anggono Mahendrawan juga turut menyampaikan belasungkawa atas kejadian ini. Dia menyatakan sesaat setelah kejadian tim Pertamina langsung melakukan evakuasi korban dengan harapan korban dapat diselamatkan. “Namun takdir berkata lain,” ujar Anggono.

Ia juga mengungkapkan bahwa pihak SKK Migas dan PEP Adera Field akan terus melakukan proses penanganan lebih lanjut atas kejadian ini. “Fokus kami adalah penanganan insiden dan korban, namun melihat kondisi seperti saat ini pendampingan kepada keluarga korban juga menjadi fokus utama kami,” lanjut Anggono.

Menurutnya manajemen PEP Adera Field dalam penanganan insiden kecelakaan yang terjadi telah mengacu pada PTK 005 tahun 2018, terkait aturan keselamatan kerja dan lindung lingkungan. Namun dengan upaya menjaga ketahanan energi nasional yang masif dan agresif, resiko tidak dapat dihindari termasuk kejadian semacam ini,” kata Anggono.