JAKARTA – PT Pertamina (Persero) mulai menjajaki bisnis baru di sektor Energi Baru Terbarukan (EBT). Meskipun terlihat masih jauh namun perseroan mulai mempelajari bisnis energi nuklir sebagai alternatif energi baru.

Andianto Hidayat, Vice President Downstream Research & Technology Innovation, mengatakan Pertamina merupakan perusahaan energi. Saat ini Pertamina tengah mengembangkan energi baru terbarukan untuk kemandirian energi nasional serta mengejar target net zero emission pada 2060 mendatang.

“Pertamina saat ini memang sedang menyiapkan berbagai program inisiatif dalam rangka dekarbonisasi. Kami bertanggung jawab untuk menyusun inisiatifinisiatif yang memungkinkan Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission di tahun 2060 dan diusahakan lebih cepat dari itu,” kata Andianto dalam keterangannya (4/4).

Pertamina menyelenggarakan workshop untuk bertukar pikiran terkait manfaat energi hydrogen, geothermal serta nuklir untuk alternatif energi di Indonesia dalam rangka pembangkitan hydrogen yang murah dan sustain dengan BRIN.

Andianto menuturkan ada potensi reaktor lain yang bisa menghasilkan hidrogen dan diprediksi bisa lebih efisien dibandingkan dengan geothermal. “Bahkan hydropower green hidrogen juga barangkali masih lebih mahal dibandingkan energi ini, yaitu nuklir. Karena itu kita ada sharing pembekalan dan bertukar pikiran. Kami harapkan program ini akan terus berlanjut,” jelasnya.

Pertamina kata Andianto bertekad untuk menjadi pemain bisnis hydrogen kelas dunia memang sudah seharusnya menghasilkan energi hydrogen yang bersih, ramah lingkungan, namun dengan biaya ekonomis serta bisa terjangkau masyarakat.

“Sudah seharusnya Pertamina menghasilkan energi hydrogen yang bersih, bersih secara produksi, hingga hasilnya,” ujar Andianto.

tamina banyak menjajaki potensi riset yang bisa diangkat menjadi skala besar dan bisa komersial. “Kami harapkan ke depan energi bisa lebih bersih, kita akan coba mengembangkan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan,” tuturnya.

Sementara Plt. Ka ORTN-Brin Rohadi Awaludin mengucapkan terima kasih kepada Pertamina atas kolaborasi yang dirajut. Ia berharap program ini bisa terus dikembangkan dan masyarakat nantinya bisa merasakan manfaat dari program ini.

“Mau tidak mau kita harus memanfaatkan teknologi nuklir ini untuk bersama-sama menyelesaikan permasalahan energi di Indonesia. Kami akan berusaha memberikan informasi secara utuh, karena terkadang masyarakat mengetahui teknologi nuklir ini secara sepotongsepotong padahal ini memiliki manfaat bagi Indonesia,” kata Rohadi. (RI)