JAKARTA– PT Samindo Resources Tbk (MYOH), emiten pertambangan batubara terintegrasi skala menengah, mengalokasikan dana US$ 14,5 juta atau sekitar Rp 205,9 miliar (kurs Rp14.200) untuk membeli 10 dump truck baru berkapasitas angkut 100 ton. Dana itu dialokasikan dari belanja modal (capital expenditure) perseroan tahun ini sebesar US$ 17,7 juta, naik dari capex tahun lalu US$ 13,98 juta

Ahmad Zaki Natsir, Head of Investor Relations Samindo Resources, mengatakan total dump truck setelah ditambah 10 unit yang baru jadi 143 unit. Dump truck kemunkinan mulai operasi pada pertengahan 2019. “Dana untuk pembelian dump truck dari capex berasal dari kas internal. Sisa capex US$ 3,2 juta untuk pengangkutan (hauling) batubara,” ujar Zaki kepada Dunia-Energi di Jakarta, Kamis (31/1).

Tahun ini, Samindo memproyeksikan produksi batubara sama seperti tahun lalu, yaitu 10,7 juta BCM dan 58 juta bank cubic meter (BCM) untuk pengupasan lapisan tanah penutup atau overburden removal (OB). Saat ini kapasitas OR Samindo sebesar 65 juta BCM. Perusahaan masih memiliki kapasitas 7 juta BCM dan coal getting masih mampu memproduksi 1 juta-2 juta ton.

“Realisasi tahun lalu OB sebesar 55 juta BCM dan coal getting 10 juta BCM,” ujarnya.

Zaki berharap tahun ini ada klien baru sehingga mampu meningkatkan kinerja opersional. Samindo mengandalkan mayoritas pendapatan usaha dari pelanggan loyak dari PT Kideco Jaya Agung, anak usaha PT Indika Energy Tbk (INDY), produsen batubara lima nesar nasional. Sisanya berasal dari anak usaha PT Bayan Resources Tbk (BYAN).

Ahmad Saleh, Direktur Independen Samindo Resources, sebelumnya mengatakan peningkatn belanja modal tahun ini adalah upaya perusahaan untuk mengantisipasi kontrak-kontrak baru yang kini tengah dijajaki perusahaan. Apalagi pada Desember 2019 kontrak jasa tambang Samindo dengan anak usaha Bayan akan habis. Target produksi dari tambang Bayan sekitar 5,6 juta ton. (DR)