JAKARTA – Thorcon International Pte.Ltd. akan membangun
non-fission test bed platform tahun depan. Pembangunan tersebut terkait proyek Pembangkit Listrik Tenaga Thorium (PLTT) Thorcon berkapasitas 500 megawatt (MW).

“Bila tahun ini Perpresnya (Peraturan Presiden) terbit, maka tahun depan (2021) Thorcon akan mulai membangun non-fission test bed platform yang sangat mungkin dibangun oleh PT PAL Indonesia (Persero). Nilai pembangunan non-fission test bed platform sekitar Rp400 miliar,” ungkap Bob S Effendi, Kepala Perwakilan Thorcon di Jakarta, Senin (3/2).

Thorcon International merupakan Independent Power Producer (IPP) yang telah menyatakan keseriusan untuk melakukan investasi sebesar US$ 1,2 miliar atau sekitar Rp 17 Triliun untuk membangun PLTT di Indonesia.
Sejumlah langkah telah dilakukan Thorcon untuk memuluskan rencana tersebut.

Sesuai hasil kajian, Badan Layanan Umum Pusat Penelitan dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (BLU-P3TEK KEBTKE) Kementerian ESDM, seluruh regulasi yang dibutuhkan untuk melakukan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dari sisi bauran energi maupun perijinan keselamatan instalasi nuklir sudah memadai. Dengan demikian, PLTT tipe TMSR500 dapat dianggap sebagai salah satu solusi pembangkit listrik bebas karbon yang layak dipertimbangkan dibangun untuk memenuhi kebutuhan listrik di Indonesia pada periode 2026 – 2027.

Thorcon International, perusahaan asal Amerika Serikat ini, telah mengidentifikasi beberapa tantangan dalam membangun Thorium Molten Salt Reactor 500MW (TMSR500) Power Plant atau reaktor desain pembangkit PLTT. Nantinya, PT PAL yang akan mengembangkan komponen TMSR500 Power Plant dan Test Bed Platform.

PLTT akan dibangun dengan menggunakan model desain struktur Kapal dengan panjang 174 meter dan lebar 66 meter, yang setara dengan tanker kelas Panamax ini rencananya akan di bangun oleh Daewoo Shipyard & Marine Engineering (DSME) di Korea Selatan, yang merupakan galangan kapal nomor 2 terbesar di Dunia.
PLTT pertama di targetkan akan memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sekitar 10%.

“Non-fission test bed platform adalah fasilitas uji coba tanpa fisi, jadi aman tidak ada radiasi,” tandas Bob.(RA)