JAKARTA – PT Pertamina (Persero) memanfaatkan jaringan PT Pos Indonesia (Persero) yang luas hingga ke pelosok Indonesia untuk meningkatkan penjualan produk di sektor hilir.

Imam Aprianto Putro, Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), mengatakan pelibatan Pos Indonesia dalam pemasaran produk Pertamina diharapkan membuat harga menjadi lebih terjangkau. Nantinya Pos Indonesia tidak hanya menjual‎ produk Pertamina, tetapi juga barang kebutuhan sehari-hari.

“Aset PT Pos itu luar biasa, sampai ke daerah. Jadi produk yang harus dijual ke pelosok biasanya mahal, tapi dengan kerja sama ini diharapkan jadi terjangkau, terutama produk kebutuhan sehari-hari,” kata Imam di Kementerian BUMN Jakarta, Senin (26/11).

Pertamina dan Pos Indonesia pun telah menandatangani nota kesepahaman, dengan butir kesepakatan kerja sama yang meliputi pemanfaatan jaringan outlet pos untuk penjualan produk Pertamina. Produk Pertamina yang akan dijual di outlet PT Pos misalnya LPG ataupun pelumas. Selain itu, kedua BUMN sepakat menggunakan lahan-lahan Pos Indonesia untuk pembangunan Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU).

Gilarsi W. Setijono, Direktur Utama Pos Indonesia, mengatakan Pos Indonesia siap membantu Pertamina dalam memasarkan produk, seperti LPG dan pelumas melalui kantor pos.

“Jadi bagaimana kami bisa saling membantu, dalam hal ini Pertamina bisa memanfaatkan jejak Pos Indonesia,” kata Gilarsi.

Menurut Gilarsi, Pertamina bisa memanfaatkan jaringan kantor pos untuk memasarkan produknya, sehingga perusahaan energi plat merah tersebut tidak perlu berinvestasi. Di sisi lain Pos Indonesia akan mendapat tambahan pendapatan dari kegiatan pemasaran produk Pertamina.

“Pendistribusikan produk-produk Pertamina, mereka juga tidak perlu berinvestasi karena jejak sudah ada. Dari sisi Pos, dengan jejak yang sama kami bisa menambah revenue,” tandas Gilarsi.(RI)