DENPASAR – Blackout (mati aliran listrik) terjadi di sebagian besar wilayah Pulau Bali pada Jumat (2/5). Meskipun PT PLN (Persero) berhasil memulihkan kondisi listrik dalam beberapa jam, namun satu hal utama yang disorot adalah penyebab blackout. Indikasi adanya serangan siber mencuat, lantaran gangguan terjadi pada sistem pembangkit listrik.

Gangguan Pembangkit Listrik Unit Rangkaian (LUR) komponen instalasi tenaga (KIT) terjadi di 11 pembangkit listrik sekaligus diantaranya di PLTG Gilimanuk, PLTG Pemaron 1 dan 2, PLTG Pesanggaran 2,3,4,5 dan 6. Kemudian di Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dan Gas (PLTDG) Pesanggaran, Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Sewa Pemaron.

Seluruh unit pembangkit itu alami trip atau penghentian operasi unit otomatis akibat gangguan atau kondisi abnormal pada sistem.

Manajemen PLN menjelaskan saat ini penelusuran penyebab blackout di sebagian besar wilayah Bali masih dilakukan. PLN memastikan belum ada indikasi adanya serangan siber yang sebabkan gangguan pada sistem pembangkit listrik di Bali.

Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN mengungkapkan bahwa indikasi sementara gangguan pada sistem penyaluran listrik.

“Secara teknis, indikasi gangguan terpantau terjadi pada sistem penyaluran kabel laut, namun kepastian penyebabnya masih terus ditelusuri dan bukan akibat dari serangan siber atau yang lainnya,” kata Darmawan dalam keterangannya, Sabtu (3/5).

PLN sendiri berhasil memulihkan seluruh sistem kelistrikan di Bali yang sebelumnya mengalami gangguan pada Jumat (2/5) sekitar pukul 16.00 WITA. Kurang dari 12 jam atau pada Sabtu (3/5) pukul 03.30 WITA, seluruh pelanggan PLN di Bali telah menikmati listrik secara normal kembali.

Ratusan personel PLN kata Darmawan langsung merespons dengan sigap seketika gangguan terjadi dan terus bersiaga pasca aliran listrik di Bali kembali pulih secara normal.

“Hingga saat ini, personel kami di lapangan tetap bersiaga untuk terus menjaga dan memastikan pasokan listrik di Bali telah 100% pulih, termasuk pada tempat-tempat vital di sektor pelayanan umum seperti rumah sakit, bandara, pelabuhan, dan pusat-pusat keramaian. Kami terus berupaya secara maksimal sekaligus mengevaluasi dan melakukan penguatan sistem kelistrikan agar seluruh pelanggan dapat terus menikmati listrik andal seperti biasanya,” jelas Darmawan.

Darmawan juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan mengapresiasi pengertian dari pelanggan.

“Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Dan kami juga mengapresiasi kesabaran dan pengertian seluruh pelanggan kami,” kata Darmawan. (RI)