JAKARTA – Indonesia merupakan bagian dari masyarakat dunia karenanya menjalin kemitraan dan kerjasama dengan masyarakat internasional merupakan sesuatu yang penting dan strategis. Kembali aktif menjadi anggota OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries) dan menjadi anggota IEA (International Energy Agency) merupakan bagaian dari strategi Kementerian ESDM dalam rangka menjalin hubungan kemitraan internasional dari sektor ESDM.

“Sangat penting bagi Indonesia untuk berinteraksi, mengetahui dan juga mengikuti perkembangan di seluruh belahan dunia, karena itu dengan sengaja kita kembali ke OPEC, ujar Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said dalam jumpa pers di Direktorat Jenderal Ketenegalistrika, Kamis (9/9).

Selain aktif kembali menjadi anggota OPEC, direncanakan bulan depan Indonesia akan menjadi anggota nternational IEA. “Jadi kita masuk ke kelompok produsen tapi kita juga masuk ke kelompok konsumen dari segi oil dan gas kemudian kita juga aktif dalam forum-forum ASEAN, G20 dan lain-lain,” ujar Sudirman.

Kepesertaan di OPEC, Indonesia diharapkan akan memainkan peranan penting sebagai jembatan antara negara yang memproduksi fosil dengan negara yang selama ini membeli fosil dari negara yang fokus memproduksi energi fosil dan negara yang memproduksi renewable energy, karena kita ada diantara keduanya. “Kita akan memainkan peranan itu secara diplomasi internasional, ini sesuatu yang penting kita mainkan untuk mendapatkan benefit yang sebesar-besarnya bagi bangsa Indonesia,” ujarnya.

Terkait dengan kembali aktifnya Indonesia menjadi anggota OPEC, Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Widhyawan Prawiraatmaja yang ditunjuk Menteri ESDM sebagai representatif Indonesia di OPEC mengatakan, seluruh anggota OPEC dengan sangat bergembira menerima Indonesia kembali menjadi anggota aktif OPEC dan itu akan diformalkan pada pertemuan sidang OPEC pada bulan Desember mendatang. “Menteri ESDM akan diundang hadir pada pertemuan tersebut,” ujar Wawan.(LH)