JAKARTA –  Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim)  menyiapkan lahan seluas 20 hektar untuk pembangunan fasilitas nuklir, iradiator gamma, untuk meningkatkan pertumbuhan sektor ekonomi wilayah sekitar. Pemprov Kaltim telah melakukan serah terima kegiatan pra studi kelayakan yang dilakukan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN)  terhadap rencana pengembangan kawasan Buluminum, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) sebagai Kawasan Buluminum Nuclear Industry Science Techno Park (BNI-STP) di Samarinda, Selasa (18/12).

“Kami belum tahu realisasi pembangunannya, karena semestinya mereka (Pemprov Kaltim) menyediakan anggaran untuk pembangunan iradiator gamma dulu. Dalam hal ini, BATAN hanya menyediakan teknologi,” kata Djarot Sulistio, Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), kepada Dunia Energi, Rabu (2/1).

Buluminum Nuclear Industry Science Techno Park (BNI-STP) merupakan area terpadu yang di dalamnya terdapat berbagai fasilitas yang saling bersinergi dengan berbagai fungsi yakni sebagai pusat pendidikan, penelitian, aplikasi iptek nuklir, dan temu antara komunitas iptek nuklir dengan dunia usaha. Selain itu, kawasan ini juga difungsikan sebagai tempat untuk mempromosikan dan tujuan wisata iptek nuklir.

Sesuai dengan geografis wilayah provinsi Kalimantan Timur yang sebagian besar adalah lautan dengan hasil laut yang melimpah, maka fasilitas iradiator sangat dibutuhkan. Sebagaian besar luas wilayah Provinsi Kalimantan Timur adalah lautan yang mencapai 294.461,42 km2 dengan berbagai hasil laut yang melimpah, iradiator sangat cocok untuk dibangun sebagai sarana pengawetan hasil laut.

Pemprov Kalimantan Timur diketahui telah lama merencanakan Buluminung sebagai pusat pengembangan teknologi yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pada 2017, Gubernur Kaltim telah menetapkan Buluminung sebagai kawasan BNI-STP, dan selanjutnya BATAN diminta untuk melakukan survei terhadap wilayah tersebut untuk dikembangkan sebagai tempat pengembangan teknologi nuklir.

Sesuai hasil studi awal, ada beberapa aspek yang dikaji baik aspek tapak maupun non tapak. Dari kajian tersebut ternyata di Buluminung ini cocok untuk dibangun fasilitas iradiator.

Fasilitas iradiator merupakan fasilitas nuklir yang memanfaatkan sinar radiasi untuk pengawetan bahan makan, produk laut, bahan rempah, bahan kosmetik dan sterilisasi alat kesehatan. Saat ini BATAN telah mempunyai pengalaman membangun iradiator di kawasan Purspiptek, Serpong, Tangerang Selatan dengan lokal konten di atas 80%.

“Fasilitas tersebut (iradiator gamma) hanya untuk pengawetan makanan. Kalau untuk pengembangan PLTN, perlu keputusan politik pemerintah pusat” tandas Djarot.(RA)