JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan tarif tenaga listrik untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di tanah air sudah sangat terjangkau sehingga seharusnya sudah bisa menjadi salah satu faktor pendorong bagi masyarakat untuk beralih menggunakan kendaraan listrik berbasis baterai.

Arifin Tasrif, Menteri ESDM, mengklaim harga listrik untuk pengisian daya kendaraan listrik di Indonesia termasuk yang termurah di dunia. Tarif di Indonesia hanya kalah dari China yang memang terdepan dalam penggunaan kendaraan listrik.

“Tari listrik KBLBB lebih murah dibanding negara lain. Sesuai permen, tarif SPKLU mengacu kategori tarif layanan khusus Rp1.644 sampai 2466,7 per kwh. Hanya china yang lebih rendah dari Indonesia. jika dibandingkan dengan kendaraan konvensional KBLBB lebih hemat 4 kali,” kata Arifin dalam acara langlah hijau grab Indonesia, Kamis (22/4).

Arifin menegaskan berbagai regulasi dan insentif yang ditujukan pemerintah bertujuan agar masyarakat beralih ke KBLBB. “Hal ini dibutuhkan agar ekosistem kendaraan listrik masif salah satunya grab dengan profesionalisme dan mitra yang dimiliki,” kata dia.

Salah satu instrumen penting dalam mendorong terciptanya ekosistem kendaran listrik adalah dengan penyediaan Stasiun Pengisian Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU). Mekanisme SPBKLU ini diharapkan dapat dikembangkan lebih luas sesuai dengan roadmap-nya. Pemerintah 2025 dapat dibangun 3.860 Stasiun Pengisikan Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dengan jumlah KBLBB sebanyak 39.627 unit. “Serta SPBKLU ini 17.000 di tahun 2025,” kata Arifin.

Pemerintah dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) menargetkan produksi 2.200 unit mobil listrik dan 2,13 juta unit motor listrik pada 2025. Jumlah tersebut meningkat menjadi 4,2 juta unit mobil listrik dan 13,3 juta unit motor listrik pada 2050. RUEN juga menargetkan pengoperasian stasiun pengisian kendaraan bermotor listrik (charging station) mencapai 1.000 unit pada 2025 dan menjadi 10 ribu unit pada 2050.(RI)