WONOSOBO – Pemerintah menegaskan program mandatori B40 bakal menggunakan kualitas biodiesel yang lebih baik. Ini disiapkan sebagai respon terhadap program – program sebelumnya yang diakui tetap memiliki prokontra terkait kualitas.

Dadan Kusdiana, Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), mengungkapkan secara formal laporan mengenai keluhan terhadap penggunaan B30 sebentar tidak ada yang masuk, hanya saja dia tetap menerima informasi adanya keluhan secara informal yang beredar di masyarakat.

Dia menjelaskan berdasarkan uji kinerja mesin dengan basis 10 ribu kilometer (km), dari sisi pelumas semua melewati standar. Bahkan mekanisme pengujian juga diubah yakni menguji kinerja mesin melebihi batasan yang disarankan oleh produsen.

“Dulu sesuai penggantian pelumas saran produsen. Sekarang kita balik kita pakai sampai harus diganti, itu rata-rata diatas 23 ribu km. Kalau ditanya kinerja torsi tenaga memang menurun sesuai dengan seharusnya karena bahan bakar biodiesel lebih rendah, tapi dikompensasi dari sisi efisiensi pembakaran,” ungkap Dadan.

Dengan kata lain penggunaan biodiesel secara teori lebih hemat dari sisi konsumsi bahan bakar karena biodiesel bisa membawa oksigen, sehingga proses pembakaran menjadi lebih cepat.

“Jadi misalnya semula boros 3% ini bisa turun jadi cuma 1%,” ujar Dadan.

Lalu dilakukan juga penanganan analisis konsumsi bahan bakar, uji kualitas mutu bahan bakar dan pelumas, serta kondisi mesin saat sebeluk konsumsi B40 dan sesudahnya. Apakah setelah konsumsi B40 kondisi mesin baik-baik saja atau terjadi perubahan atau bahkan kerusakan.

“Pengukuran engine, mesin dibongkar dalamnya sperti apa, dibandingkan sebelum dan sesudah uji. Uji stabilitas penyimpanan bahan bakar kaitannya temperature dan armosfir dari sisi udara,” kata Dadan.

Abdul Rochim, Perwakilan APM, menjelaskan saat uji jalan B30 filter mesin harus sudah diganti saat jarak tempuh baru mencapai antara 5 ribu km hingga 9 ribu km. Karena ada peningkatan dari spesifikasi FAME di B40 maka durasi pemakaian filter jadi lebih lama.

“Ada 3 kendaraan yang kena filternya, itu semua diatas 23 ribu km dan 24 ribu km dan 28 ribu km, semua diatas 20 ribu km. Memamg dari kami standar pengganti filter tidak sama masing-masing. Untuk keseragaman pengadaan filter 20rb km. Ini idealnya sudah diatas standar,” ujar Rochim. (RI)