JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong pemerintah Rusia untuk meningkatkan investasi di sektor energi, khususnya bidang migas dan ketenagalistrikan. Pemerintah menjamin potensi investasi di kedua subsektor tersebut masih besar dan terbuka untuk bisa dikembangkan.

Sujatmiko, Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian ESDM, mengatakan saat ini investasi sektor ESDM masih sangat menjanjikan dan iklim investasi di Indonesia sudah lebih baik dan lebih ramah bagi investor.

“Saat ini Indonesia masih terus berupaya meningkatkan produksi migas dan penyediaan listrik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Pemerintah juga mendorong pemanfaatan energi terbarukan terutama dari tenaga surya dan bio energi,” ujar Sujatmiko, Jumat (26/10).

Pemerintah berharap Rusia dapat menjadi mitra kerja sama yang handal bagi Indonesia dan kerja sama yang telah terjalin dapat berkembang di masa yang akan datang

Kementerian ESDM telah menggelar Working Group On Energy RI dan Rusia di Rusia. Gelaran Working Group kedua tersebut dilaksanakan bersamaan Sidang Komisi Bersama (SKB) Indonesia dan Rusia ke-12, Moskow, Rusia belum lama ini.

Di sektor migas, saat ini kerja sama intensif sebenarnya sudah mulai terjalin dengan masuknya Rosneft, perusahaan asal Rusia yang menjadi partner PT Pertamina (Persero) dalam pembangunan kilang Tuban.

Menurut Sujatmiko, di subsektor ketenagalistrikan investor Rusia dapat menanamkan investasi dan kerja sama dalam pembangunan pembangkit maupun perbaikan terhadap proyek-proyek yang telah ada.

“Terbuka peluang bagi investor dari Rusia untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek pembangunan pembangkit ketenagalistrikan maupun dalam pengoperasian dan perbaikan yang sudah ada,” ungkap Sujatmiko dalam keterangan tertulisnya.

Selain sektor ketenagalistrikkan, pemerintah juga menawarkan kepada Pemerintah Rusia untuk berinvestasi di sektor Energi Baru Terbarukan (EBT) ada beberapa subsektor yang bisa menjadi peluang kerja sama investasi Rusia seperti panas bumi, hidro, pemasokan turbin gas ke Indonesia dan termasuk di bidang pelayanan design engineering.

“Indonesia mengundang perusahaan-perusahaan Rusia untuk berpartisipasi dalam pengembangan industri batu bara, minyak, dan gas bumi di Indonesia. Indonesia akan menyampaikan informasi-informasi mengenai peluang kerja sama yang dibutuhkan investor-investor Rusia,” kata Sujatmiko.(RI)