JAKARTA – Pemerintah mewacanakan untuk meningkatkan harga LPG 3kg bersubsidi dalam waktu dekat. Banyak pihak menilai rencana ini akan semakin menekan masyarakat ditengah mulai merangkak naiknya harga barang-barang kebutuhan pokok. Lalu apa yang jadi alasan pemerintah bakal naikkan harga LPG?

Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menyatakan situasi geopolitik yang terjadi di eropa dengan adanya perang antara Rusia dan Ukraina telah menyeret Indonesia dalam kondisi yang cukup sulit terutama untuk penyediaan LPG maupun minyak mentah yang sebagiannya memang masih impor.

Perang tersebut membuat LPG dan minyak mentah pasokannya terbatas di pasar internasional sehingga berdampak pada harga.

realisasi Harga Minyak Mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) telah melampaui batas yang ditetapkan oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2022, sebesar USD63 per barel.

“Adanya situasi (perang) politik menyebabkan minyak global mengalami kenaikan. Rata-rata realisasi ICP hingga Maret 2022 sudah mencapai US$98,4 barel. Ini jauh dari asumsi APBN. Bayangkan harga kontrak LPG Aramco (Contract Price Aramco/CPA) mencapai USD839 per metrik ton dari asumsi awal hanya US$569 per metrik ton,” kata Arifin di komplek parlemen (14/4).

Kebutuhan LPG di tanah air rata-rata dalam beberapa tahun terakhir mencapai sekitar 7 juta ton per tahun. Dari kebutuhan sebanyak itu hanya 25% bisa dipenuhi dari dalam negeri dan sisanya harus didatangkan dibeli melalui Pertamina dari luar negeri yang tentu harganya mengikuti harga pasar.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa nilai impor LPG pada 2021 mencapai US$4,09 miliar atau sekitar Rp58,5 triliun (asumsi kurs Rp 14.300 per US$), meroket 58,5% dibandingkan nilai impor pada 2020 lalu yang tercatat US$2,58 miliar.

Sementara dari sisi volume impornya mencapai 6,42 juta ton naik dari volume yang diimpor pada tahun 2020 yakni 6,35 juta ton.

Arifin Tasrif, Menteri ESDM, menyatakan rencana penyesuaian harga LPG terpaksa dilakukan sebagai respon terhadap naiknya harga komoditas di pasar internasional. Sekarang pemerintah tengah melakukan kalkulasi terhadap formula penentuan harga LPG yang ujungnya akan berdampak terhadap harga.

Hanya saja hingga kini pemerintah belum mau beberkan besaran kenaikan harga LPG 3kg bersubsidi. “Ini sedang dilakukan penyesuaian formulanya. Iya formula jadi nanti ke harga LPG,” kata Arifin.