JAKARTA – PT Pertamina Power Indonesia (PPI), Subholding Power and New Renewable Energy Pertamina menegaskan hingga kini belum ada perubahan rencana terhadap target penyelesaian Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa 1. Dicky Septriadi, Sekretaris Perusahaan PPI, mengungkapkan ada kekhawatiran berbagai pihak akan kondisi oversupply pasokan listrik PLN di wilayah Jawa-Bali. Untuk itu Pertamina sebagai pemimpin konsorsium telah secara intensif melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk bisa mengantisipasi masalah tersebut tanpa harus menunda penyelesaian proyek.

“Jawa 1 COD-nya kami masih stick to the plan sesuai kesepakatan. Ada beberapa kondisi yang perlu dikomunikasikan. Karena tadi ada situasi posisi di Jawa Bali itu oversupply. Khusus Jawa Satu, sampai saat ini itu salah satu subject diskusi yang menjadi prioritas untuk dicari jalan keluar terbaik bagi para pihak,” kata Dicky dalam sesi diskusi virtual dengan awak media, Kamis (1/7).

Dicky menilai sampai saat ini konsorsium masih mengerjakan proyek seperti biasa karena belum ada perubahan target yang dicanangkan yakni bisa beroperasi atau COD pada akhir tahun atau Desember 2021.

Pemerintah sendiri telah menyetujui pasokan gas sebanyak empat kargo tersebut akan didistribusikan mulai April 2021 lalu untuk keperluan commisioning.

Menurut Dicky, dari sisi progres hingga kini proyek hanya menyisakan detail karena progresnya sudah mencapai 97%. Pertamina sendiri kata dia memang tidak bisa gegabah dalam mengerjakan proyek di tengah kondisi seperti sekarang.

“Dari kami ada beberapa aspek yg perlu dipertimbangkan untuk bisa optimalkan proses yang ada. Kalau dari sisi progres, kita sudah capai tahap akhir, di sekitar 97% konstruksinya,” ungkap Dicky.

PLTGU Jawa 1 menggunakan generasi terbaru single shaft combined cycle gas turbine yang memberikan efisiensi termal tinggi hingga 65% dan harga jual listrik yang kompetitif.

Proyek PLTGU Jawa 1 juga menghubungkan ketersediaan pasokan gas di Indonesia bagian timur (Papua) dengan kebutuhan listrik di Indonesia bagian barat, khususnya di Pulau Jawa. Pasokan LNG dari kilang LNG BP Tangguh akan diregasifikasi di Kapal Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Jawa Satu yang saat ini sudah bersandar di lepas pantai Cilamaya dan akan berada di sana selama 25 tahun.

Kapal FSRU Jawa Satu memiliki kapasitas kargo penyimpanan liquefied natural gas (LNG) sebesar 170.150 m3, dengan kapasitas unit regasifikasi 320 mmscfd. Setelah dilakukan commissioning unit regasifikasi kapal FSRU pada April 2021, selanjutnya akan dilakukan pengiriman gas melalui pipa sepanjang 21 km ke PLTGU Jawa 1 untuk memproduksi listrik hingga 1.760 Mega Watt. Listrik ini kemudian dikirimkan ke gardu induk PLN di Kecamatan Cibatu Dua, Kabupaten Bekasi.(RI)