JAKARTA – Pertamina International Shipping yang saat ini telah bertransformasi dari Subholding Shipping menjadi Subholding Integrated Marine & Logsitics terus melakukan upaya percepatan untuk mengembangkan portofolio bisnisnya di kancah global.

Arief Kurnia Risdianto, Direktur Operasi Pertamina International Shipping, mengatakan transformasi PIS yang saat ini menjadi Subholding Integrated Marine Logistics telah berhasil mencatatkan sejumlah pencapaian dari sisi kinerja operasional kapal.

“Hal tersebut tidak terlepas dari upaya strategis yang dilakukan seperti perubahan mindset, perubahan prosedur dan cara kerja, optimalisasi support system serta continuous improvement dalam memberikan nilai tambah kapal milik dengan menerapkan best practice dalam ship management dan mekanisme benchmarking dengan external ship management,” kata Arief Kurnia, Rabu (29/9).

Keberhasilan tersebut antara lain terlihat dari segi kinerja operasi kapal milik PIS yang berhasil menunjukkan kinerja transport loss yang baik yaitu 0,009 persen per year to date (YTD) Juli 2021, melampaui target losses RKAP 0,07 persen maupun international shipping practise di 0,3 persen. Kemudian dari sisi compliance atas pumping rate yang ditetapkan dalam fixture note kapal milik mencapai kinerja yang baik dengan presentase sebesar 99,3 persen per YTD Juli 2021, melampaui target KPI yang ditetapkan yaitu 95 persen. Dari sisi compliance atas speed YTD Juli 2021 juga menunjukkan kinerja yang baik yaitu mencapai 99,80 persen, melampaui target KPI yang ditetapkan 95 persen.

Saat ini kapal PIS memiliki 11 rute pelayaran internasonal antara lain yakni Afrika, Arab Saudi, UEA, Australia, Singapura, Malaysia, China, US, India dan Bangladesh. Capaian tersebut menunjukkan kinerja operasional kapal yang memiliki performa yang cukup impresif. Saat ini, kapal milik PIS sendiri telah berhasil meningkatkan performa pelaksanaan docking kapal baik dari sisi waktu dan biaya, dengan realisasi sebesar 103 persen, melebihi target KPI yang ditetapkan sebesar 95 persen.

Selain itu, di pertengahan kuartal III 2021 sebanyak 39 kapal milik telah lolos SIRE dari berbagai oil major seperti Shell, Petron, Suncor, Enoc, MISC, Philips 66, Bakri, Idemitsu. Hal tersebut diperkuat dengan kerjasama PIS dengan 6 badan klasifikasi yang memberikan sertifikasi pada kapal milik, terdiri dari klasifikasi internasional yang tergabung dalam IACS (Llyod’s Register, Bureau Veritas, American Bureau Sociaty, Nippon Kaiji Kyo, Det Norske Veritas) member dan Biro Klasifikasi Indonesia (BKI).

Pencapaian kinerja kapal milik PIS tersebut merupakan langkah strategis untuk mendukung ketercapaian target-target PIS melalui pengangkutan laut antar pelabuhan di Indonesia dan peningkatan pengangkutan kargo ekspor/impor baik untuk pasar Pertamina Group maupun non-Pertamina (3rd party business).
Pencapaian merupakan awal yang baik dari transformasi PIS menjadi Subholding Integrated Marine & Logistcs, dimana kapal milik PIS dapat menjadi revenue generator utama dalam bisnis angkutan PIS, menumbuhkan kepercayaan dari stakeholder akan kualitas dan kinerja kapal milik, pengembangan armada kapal milik PIS menjadi tuan rumah dalam angkutan laut Indonesia, serta lebih dapat berperan sebagai global player dalam shipping industries.

Erry Widiastono, Direktur Utama PIS, menyampaikan apresiasi atas capaian kinerja operasional kapal di pertengahan kuartal III 2021. “Ini membuktikan keseriusan kami untuk menjadi Asia’s leading shipping company. Ke depan kami akan terus mendorong agar kinerja operasional kapal ini bisa terus ditingkatkan sehingga bisa mencapai kinerja operasional kapal yang efektif dan efisien,” ujar Erry.(RA)