JAKARTA – Mitsubishi Power, penyedia solusi energi dari Mitsubishi Heavy Industries, Ltd. (MHI), telah menyelesaikan instalasi, pengujian dan inspeksi (commissioning) sistem GTCC (Gas Turbine Combined Cycle/ sistem siklus kombinasi turbin gas) 500 megawatt (MW) untuk pembangkit listrik Muara Karang, yang telah beroperasi secara komersial. Fasilitas baru ini dibangun di pantai barat laut Pulau Jawa oleh PT PLN (Persero).

Pemasangan sistem GTCC yang paling efisien di Indonesia ini juga merupakan bagian dari program pemerintah untuk meningkatkan kemampuan pasokan listrik hingga 35 gigawatt (GW). Mitsubishi Power juga mendukung upayapemeliharaan dan pengelolaan sistem GTCC melalui pemantauan jarak jauh dan penempatan teknisi penuh waktu di lokasi setelah dimulainya operasi.

Pembangkit Listrik Muara Karang terletak kurang lebih 10 kilometer barat laut dari pusat ibu kota Jakarta. Hal ini menyebabkan pembangkit listrik tersebut akan berperan penting dalam mendukung pembangunan perkotaan dengan memenuhi peningkatan permintaan listrik di seluruh wilayah Jawa Barat yang berpusat di Jakarta, dan memfasilitasi pembangunan infrastruktur sistem transportasi perkotaan seperti Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT), yang akan berkontribusi pada pembangunan ekonomi berkelanjutan di Indonesia dan Kota Jakarta pada khususnya.

Sistem GTCC dipasang di lokasi yang bersebelahan dengan kompleks pembangkit listrik Muara Karang yang sudah ada. Meski dengan banyaknya keterbatasan dikarenakan COVID-19, Mitsubishi Power mampu menyelesaikan instalasi peralatan dan menyelesaikan kontrak sebulan lebih cepat dari jadwal yang telah ditentukan.

“Pembangkit listrik ini merupakan pembangkit penting yang memasok listrik ke fasilitas penting di wilayah metropolitan. Kami mengapresiasi kinerja baik dari Mitsubishi Power dan kontribusinya untuk menyelesaikan pekerjaan konstruksi dan memampukan PLN untuk dapat memulai kegiatan operasional satu bulan lebih awal dari yang dijadwalkan meskipun dengan berbagai kendala seperti COVID-19,” ungkap Ratnasari Sjamsudin, General Manager Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (UIP JBB) PLN, Kamis(28/10).

Kazuki Ishikura, Presiden Direktur Mitsubishi Power Indonesia, menyampaikan bahwa Indonesia penting untuk memprioritaskan solusi bagi masalah lingkungan yang sejalan dengan pembangunan infrastruktur dan ekonomi. Hal ini berimbas pada meningkatnya kebutuhan akan pembangkit listrik yang stabil dan ramah lingkungan.

“Mitsubishi Power berkomitmen untuk mendukung peningkatan kebutuhan tersebut di Indonesia dengan teknologi turbin gas kami yang dapat mengurangi emisi CO2 secara signifikan jika dibandingkan dengan pembangkit listrik tenaga batu bara konvensional, seraya memastikan produksi listrik yang stabil dan berkelanjutan,” kata Kazuki Ishikura.

Mitsubishi Power mendapatkan kontrak untuk solusi lengkap siap pakai dari perencanaan, pengadaan, dan konstruksi (Engineering, Procurement, and Construction/EPC) untuk sistem pembangkit listrik GTCC, bersama dengan perusahaan konstruksi sipil milik negara PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA). Mitsubishi Power memasok turbin gas M701F, sementara Mitsubishi Electric Corporation memasok sistem generator listrik.

Mitsubishi Power telah menjalin hubungan erat dengan Indonesia selama setengah abad sejak mengirimkan turbin uap pertamanya ke negara ini pada tahun 1971. Hingga saat ini, perusahaan telah mengirimkan peralatan pembangkit dengan kapasitas output kumulatif sebesar 12 GW. Dua turbin gas M701F pertama dipasok ke Pembangkit Listrik GTCC Cilegon pada tahun 2006, disusul masing-masing dua unit untuk Pembangkit Listrik Muara Karang pada tahun 2011, Pembangkit Listrik Tanjung Priok pada tahun 2012, dan Pembangkit Jawa-2 pada tahun 2018. Pengerjaan peralatan untuk proyek Muara Karang dimulai pada tahun 2019.

“Ke depannya, Mitsubishi Power akan terus berupaya untuk menyediakan daya listrik yang lebih bersih dan andal untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan di seluruh dunia,” ujar Kazuki Ishikura.(RA)