JAKARTA – PT PLN (Persero) menegaskan siap menjalankan konversi penggunaan gas LPG 3kg bersubsidi menjadi kompor listrik yang rencananya akan mulai diterapkan tahun ini. Sebanyak 300 ribu unit kompor listrik beserta utensils atau alat masaknya akan dkbagikan di wilayah Bali. Konversi ini bukan untuk menghilangkan subsidi melainkan untuk memastikan subsidi diterima oleh masyarakat yang benar-benar berhak. Nantinya subsidi akan disalurkan dalam bentuk daya yang digunakan oleh kompor listrik.

Bob Saril, Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, menjelaskan dalam pelaksanannya penggantian tabung LPG 3kg nanti akan dilakukan juga oleh petugas PLN yang akan memasang alat khusus sehingga masyarakat pengguna LPG tetap menerima subsidi dari pemerintah. Selain itu petugas PLN nanti juga akan menaikkan daya listrik terlebih dulu.

Bob memastikan fungsi alat khusus yang akan dipasang berfungsi untuk mencatat penggunaan daya kompor listrik jadi masyarakat tidak perlu khawatir biayanya listrik akan naik karena sudah alat pencatat khusus.

“Jadi karena sifatnya konversi 450 VA dan 900 VA ncb dibesarin tapi ditandain dia. pas pemasangan petugas PLN ada alatnya di kompornya. jadi ada nanti dibaca pemakaian bulan ini berapa. Jadi alat dedicated buat kompor,” kata Bob kepada Dunia Energi ditemui di Kantor PLN beberapa waktu lalu.

Konversi kata Bob akan dilakukan pada Oktober mendatang. Bali menjadi wilayah awal untuk konversi karena pulau tersendiri sehingga mudah untuk dilakukan evaluasi. “Kenapa di Bali, karena tertutup jadi terkontrol semua,” ungkap dia.

Pemerintah bersama PLN juga telah melakukan inspeksi kesiapan industri penyedia kompor listrik dan utensils. Menurut Bob selama ini industri sudah sangat siap hanya memang mereka menunggu kondisi pasar.

“Pabrikan sudah banyak di Indonesia ada satu perusahaan sudah tersertifikask TKDN sudah 40% dia bisa produksi 100 ribu unit per bulan, kenapa mereka ga produksi selama ini, karena katanya kami nggak ada pembeli,” ujar Bob. (RI)