JAKARTA – Pemerintah menyatakan kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) hingga saat ini adalah sebesar 2.003,5 megawatt (MW) seiring pengoperasian PLTP Lumut Balai.

“PLTP Lumut Balai resmi beroperasi 1 September, kapasitasnya 55 MW. Jadi total kapasitas PLTP terpasang saat ini 2003,5 MW,” kata Ida Nuryatin Finahari, Direktur Panas Bumi Ditjen EBTKE Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral kepada Dunia Energi, Kamis (24/10)

PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) tercatat menjadi pengembang PLTP Lumut Balai yang berlokasi di Sumatera Selatan.

Pemerintah melalui Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) telah menetapkan target pengembangan energi panas bumi sebesar 7.242 MW pada tahun 2025.

Hingga saat ini PGE merupakan salah satu pengembang panas bumi terbesar di Indonesia, dimana hingga saat ini kapasitas terpasang yang berasal dari PGE Own Operation telah mencapai 617 MW yang terdiri dari PLTP Kamojang (235 MW), PLTP Ulubelu (220 MW), PLTP Lahendong (120 MW), PLTP Karaha (30 MW) dan PLTP Sibayak (12 MW). Selain itu kapasitas terpasang dari PLTP yang dikelola melalui mekanisme Join Operation Contract (JOC) PGE dengan kontraktor sebesar 1.198 MW yang terdiri dari PLTP Salak (377 MW), PLTP Darajat (271 MW) dan PLTP Wayang Windu (220 MW), PLTP Sarulla (330 MW).

Total kapasitas terpasang dari WKP yang dikelola oleh PGE adalah 93% dari total kapasitas terpasang di Indonesia.(RA)