TANGERANG – Plt. Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari Kementerian LHK Agus Justianto melakukan Aksi Tanam Pohon bersama Wakil Walikota Tangerang Sachrudin di GOR Gondrong Green Lake City, Kota Tangerang (12/9/2023).

Tujuan dari kegiatan Aksi Tanam di wilayah Perkotaan ini adalah untuk mempertahankan kualitas air tanah, mencegah banjir dan erosi, mengurangi polusi udara, pengontrol iklim mikro, sarana edukasi warga, pemecah angin, dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup sekitar menjadi lebih sejuk, sehat dan sebagai objek wisata dekat serta terjangkau.

Agus mengungkapkan jika penghijauan merupakan salah satu bentuk peran aktif manusia dalam meningkatkan kualitas lingkungan hidup, sehingga keberadaan dan kualitas Ruang Terbuka Hijau sangat penting di dalam Perkotaan. Penanaman juga merupakan upaya mendukung dan mewujudkan pengelolaan kualitas lingkungan yang lebih baik kedepan.

“Dalam suatu ekosistem yang baik, manusia, hewan dan pepohonan akan saling memiliki ketergantungan yang harmonis dan semuanya memiliki peran penting masing-masing dalam menjaga keseimbangan ekosistem,” ujarnya.

Agus juga menyampaikan Indonesia telah melakukan ratifikasi Paris Agreement melalui Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2016, diantaranya dengan komitmen tindakan progresif mencapai tujuan global dalam membatasi kenaikan rata-rata suhu global di bawah 2°C dari tingkat pre-industrialisasi dan terus berupaya untuk membatasi kenaikan suhu hingga di bawah 1,5°C.

Komitmen Indonesia dinyatakan dan ditegaskan dalam dokumen Nationally Determined Contribution (NDC). Pada periode transisi menuju NDC kedua, Indonesia meningkatkan target penurunan emisi dari 29% NDC Pertama dan diperbarui NDC ke 31,89% tanpa syarat dan dari 41% di NDC diperbarui ke 43,20% bersyarat.

Indonesia menegaskan inisiatif menjadikan sektor Forestry and Other Land Use (FOLU) sebagai net sink sejak tahun 2030 dalam dokumen strategi jangka panjang pembangunan rendah karbon berketahanan iklim (Long Term Strategy Low Carbon and Climate Resilience 2050; LTS-LCCR 2050) yang telah disampaikan ke Sekretariat UNFCCC pada Juli 2021 sebelum COP 26 UNFCCC di Glasgow November 2021.

Skenario FOLU Net Sink 2030 dituangkan dalam Dokumen Rencana Operasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030. Sasaran yang ingin dicapai melalui implementasi Rencana Operasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 yaitu tercapainya tingkat emisi gas rumah kaca sebesar -140 juta ton CO2e pada tahun 2030.

“Kegiatan aksi tanam yang merupakan kolaborasi antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan Pemerintah Kota Tangerang, BUMN dan Asosiasi ini tentunya merupakan wujud komitmen bersama antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Dunia Usaha dalam mendukung mitigasi perubahan iklim,” kata Dirjen PHL Agus Justianto.

Sejalan dengan hal tersebut, Wakil Walikota Tangerang Sachrudin dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Tanggerang juga terus berupaya mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat dan nyaman, diantaranya terus menggalakan penanaman pohon, pemanfaatan sarana transportasi publik, yaitu angkot Si Binteng dan bus Tanggerang Ayo, menggelar uji emisi gratis, penggunaan kendaraan ramah lingkungan, melakukan pengawasan dan peringatan terhadap industri yang masih menggunakan bahan – bahan bakar yang tak ramah lingkungan dan sebagainya.

Kegiatan penghijauan di wilayah perkotaan, dapat dilakukan di pinggir jalan, taman kota, di tanah lapang atau ruang terbuka hijau, baik milik publik maupun milik privat.

Adapun bibit yang ditanam antara lain: Trembesi, Tabebuya, Pulau, Flamboyan, Ketapang Kencana, Durian Bawor, Alpukat, Manggis dengan tinggi bibit diatas 3 meter.(RA)