JAKARTA – Pengembangan blok Anambas di wilayah Natuna berlanjut setelah pemerintah memberikan lampu hijau alias persetujuan rencana pengembangan atau Plan of Development (POD-1) blok Anambas kepada operatornya yakni Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company (KUFPEC).
Kufpec temukan cadangan migas di sumur Anambas 2X pada tahun 2022 atau tiga tahun setelah resmi menjadi pengelola blok Anambas pada tahun 2019. Total cadangan migas yang siap diproduksikan berdasarkan POD-1 untuk gas sebesar 185 miliar kaki kubik (Billion Cubic Feet/BCF) dan minyak atau kondensat sebesar 7 juta barel.
Estimasi perkiraan produksi nantinya untuk gas sebesar 55 juta kaki kubik per hari (MMcfd) dan kondensat sebesar 2 ribu barel per hari (bph).
Djoko Siswanto, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), mengungkapkan pengembangan blok Anambas menjadi bukti bahwa investasi di Indonesia tidak hanya jargon, tapi ada bukti nyata, termasuk di sektor hulu migas.
“Investasi hulu migas sangat menarik sampai sekarang baik bagi perusahaan dalam negeri bahkan Internasional. KUFPEC perusahaan besar di timur tengah,” kata Djoko dalam konferensi pers POD blok Anambas, Kamis (15/5).
Blok Anambas dikelola oleh KUFPEC setelah memenangkan Lelang Reguler Tahap I periode Februari-April 2019. Adapun hak partisipasi (participating interest/PI) Blok Anambas sepenuhnya dipegang perusahaan. Kufpec resmi mengelola Blok Anambas selama 30 tahun dengan kontrak bagi hasil gross split.
Dalam kontrak yang disepakati, kontraktor menyiapkan komitmen pasti untuk 3 tahun pertama senilai US$35,2 juta. Komitmen tersebut untuk melakukan studi geologi dan geofisika (G&G), studi 3D seluar 600 kilometer (km) persegi, dan investasi 1 sumur eksplorasi. Adapun bonus tanda tangan yang telah disetor kontraktor senilai US$2,5 juta.
Djoko menuturkan pemerintah telah memberikan insentif tambahan sekitar 15% yang membuat proyek ini masuk secara keekonomian. “Untuk gas bagian pemerintah 15,5% dan bagian kontraktor 84,5%. Sementara minyak bagian pemerintah 20,5% dan 79,5%,” jelas Djoko.
Sara Al-Baker, Country Manager KUFPEC Indonesia (Anambas) B.V. menyatakan target rampungnya Final Investment Decision (FID) pada awal tahun 2026. “Untuk first production ditargetkan tahun 2028,” kata Sara.
Komentar Terbaru