JAKARTA – PT Pertamina (Persero) tidak mau mengulur waktu untuk menggarap blok eksplorasi yang dimenangkannya dalam lelang Wilayah Kerja (WK) blok migas tahap III yang digelar Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Ida Yusmiati, Senior Vice President Business Upstream Development Pertamina mengatakan, dengan terpilihnya Pertamina sebagai pemenang untuk pengelolaan Blok Maratua, selanjutnya adalah pembentukan anak usaha baru untuk mengelola blok tersebut.

“Selalu dibentuk anak usaha. Segera disiapkan, sekarang persiapan kontrak,” kata Ida di Kementerian ESDM, Kamis (27/12).

Menurut Ida, Pertamina paling tidak membutuhkan waktu sekitar dua bulan untuk mempersiapkan anak usaha baru sebelum tanda tangan kontrak. “Saya rasa Januari-Februari (paling lambat signing kontrak),” tukasnya.

Blok Maratua merupakan blok onshore di wilayah Jawa Tengah. Pertamina berhak menjadi pengelola dengan bonus tanda tangan sebesar US$2 juta dengan total komitmen pasti selama tiga tahun sebesar US$ 5,75 juta untuk studi G&G dan seismik 3D 500 km2.

Blok Maratua adalah blok yang ditawarkan dalam skema penawaran langsung, artinya Pertamina telah terlebih dulu mengajukan joint study untuk mengkaji potensi di blok ini.

Sebenarnya ada empat blok migas yang dilelang secara langsung akan tetapi hanya ada tiga yang memiliki peminat dan pemenang lelang.

Blok Maratua merupakan blok eksplorasi pertama yang dimenangkan Pertamina dalam lelang blok migas yang menggunakan skema gross split. Ini merupakan satu dari 14 blok migas eksplorasi yang laku dilelang dalam kurun waktu 2017-2018.(RI)